BACA JUGA:Belanja di Warung, Handphone Mahasiswa di Kota Bengkulu Digasak Maling
2. Perbedaan Pikun dan Pelupa dari Segi Penyebab
--(Sumber : iStockPhoto)
Pikun biasanya disebabkan oleh kerusakan sel-sel otak akibat penyakit, seperti Alzheimer atau penyakit vaskular.
Faktor risiko lainnya termasuk usia lanjut, riwayat keluarga dengan demensia, dan kondisi medis tertentu, seperti diabetes atau hipertensi.
Proses pikun bisa berlangsung selama bertahun-tahun dan sering kali disertai dengan perubahan perilaku yang signifikan.
Sementara itu pelupa dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang bersifat sementara, seperti kurang tidur, stres, atau gangguan emosional.
Faktor lain seperti gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan buruk dan kurangnya aktivitas fisik, juga dapat memengaruhi daya ingat.
Pelupa sering kali dapat diperbaiki dengan perubahan gaya hidup yang sederhana dan manajemen stres yang lebih baik.
BACA JUGA:Peringati Hari Kesaktian Pancasila 2024, Ini Pesan Plt Gubernur Rosjonsyah
BACA JUGA:Belanja di Warung, Handphone Mahasiswa di Kota Bengkulu Digasak Maling
3. Perbedaan Pikun dan Pelupa dari Segi Gejala
--(Sumber : iStockPhoto)
Gejala pikun dapat mencakup kesulitan dalam mengenali orang terdekat, kesulitan dalam melakukan tugas yang sebelumnya mudah, serta kebingungan dalam waktu dan tempat.
Seseorang dengan pikun mungkin juga mengalami kesulitan dalam merencanakan atau mengorganisir kegiatan sehari-hari. Bahkan gejala pikun ini biasanya semakin parah seiring berjalannya waktu.
Sementara itu gejala pelupa biasanya lebih ringan dan sementara. Seseorang yang pelupa mungkin lupa nama seseorang, tempat parkir mobil, atau daftar belanja.