Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada September 2024, antara lain: angkutan udara, Sigaret Kretek Mesin (SKM), kopi bubuk, pasta gigi, ikan tuna, bawang merah, beras, popok bayi sekali pakai/diapers, sawi hijau, dan emas perhiasan.
BACA JUGA:35 Anggota Geng Motor Diamankan Polresta Bengkulu, 3 Tersangka Mengaku Menyesali Perbuatan
BBM yang sempat naik dan sekarang sudah kembali turun, dan panen raya hortilkutura seperti tomat yang sempat anjlok menyentuh harga Rp3.000 menjadi salah satu faktor deflasi.
"Mudah-mudahan deflasi yang terjadi empat kali berturut-turut ini bukan merupakan cerminan dari daya beli masyarakat Kota Bengkulu yang menurun dan geliat ekonomi yang kurang menarik," sambungnya.
(Jalu)