Jika kamu sering mengonsumsi kuaci, kamu mungkin beranggapan jika kuaci berasal dari biji bunga matahari saja meski faktanya, ada berbagai jenis kuaci yang bisa kamu temui selain biji bunga matahari.
Meski kuaci yang paling dikenal berasal dari biji bunga matahari, ada juga kuaci yang dibuat dari biji semangka dan labu.
Bahkan di beberapa negara, biji semangka kering yang dibumbui dijadikan camilan populer, terutama di Timur Tengah.
Sementara itu, kuaci biji labu, atau pepitas, sering dikonsumsi di Meksiko dan Amerika Tengah serta digunakan sebagai bahan untuk berbagai hidangan tradisional.
BACA JUGA:40 Ormas di Bengkulu Deklarasi Dukungan untuk Pasangan Rohidin-Meriani
BACA JUGA:5 Penyebab Penumpukan Lemak di Perut yang Perlu Kamu Ketahui, Tak Selamanya Karena Malas Olahraga
4. Kuaci Ternyata Ramah Lingkungan
Bagi beberapa orang, kuaci seringkali dianggap sebagai makanan yang menyebabkan sampah padahal bunga matahari yang menjadi asal kuaci ini merupakan tanaman ramah lingkungan.
Tanaman bunga matahari ini dikenal sebagai tanaman yang ramah lingkungan karena mampu menyerap racun dari tanah melalui proses yang disebut fitoremediasi.
Oleh sebab itu, bunga matahari digunakan di berbagai proyek lingkungan untuk membersihkan tanah yang tercemar oleh logam berat atau bahan kimia berbahaya.
Oleh sebab itu, ketika kita menikmati kuaci, kita sebenarnya mendukung produk dari tanaman yang juga bermanfaat bagi lingkungan.
BACA JUGA:Sumber Air dan Elektrolit, 6 Manfaat Mengonsumsi Buah Melon Bagi Anak Usia 1 Tahun
BACA JUGA:Sumber Antioksidan, Ini Deret Manfaat Buah Melon Bagi Kecantikan, Melawan Radikal Bebas
5. Kaya Akan Vitamin E
--(Sumber : iStockPhoto)
Fakta menarik lainnya adalah kuaci ternyata mengandung jumlah vitamin E yang signifikan yang dikenal karena sifat antioksidannya.