Obat antijamur yang dioleskan langsung ke area panu adalah pilihan utama untuk mengatasi infeksi ini. Pilih produk dengan bahan aktif seperti:
- Ketoconazole
- Clotrimazole
- Miconazole
- Terbinafine
Oleskan obat ini ke area kulit yang terkena panu sesuai petunjuk, biasanya dua kali sehari selama 1-2 minggu. Pastikan obat menutupi area sekitar panu untuk mencegah penyebaran infeksi.
BACA JUGA:Belum Sempat Dihuni, Kantor Baru Bawaslu Kota Bengkulu Disatroni Maling
BACA JUGA:6 Jenis Lobak dan Cara Mengolahnya, Ada yang Dijadikan Acar hingga Smoothie
2. Sampo Antijamur untuk Kulit Tubuh dan Wajah
Sampo antijamur yang mengandung selenium sulfida atau ketoconazole dapat digunakan pada kulit tubuh maupun wajah. Gunakan sampo ini sebagai pengganti sabun di area yang terkena panu. Biarkan selama 5-10 menit sebelum dibilas untuk memberi waktu bahan aktif membasmi jamur.
3. Menggunakan Bahan Alami yang Bersifat Antijamur
--(Sumber Foto: web/istockphoto)
Beberapa bahan alami memiliki sifat antijamur dan dapat membantu mengurangi pertumbuhan jamur, diantaranya adalah minyak kelapa, tea tree oil, dan bawang putih.
BACA JUGA:Kejati Bengkulu Ikuti Bimbingan Teknis dan Manajemen Risiko untuk Peningkatan Kinerja
BACA JUGA:Angka Kekerasan Perempuan dan Anak di Seluma Capai 30 Kasus, TPPO 1 Kasus
Minyak kelapa mengandung asam laurat yang bersifat antijamur. Oleskan tipis pada area panu dan biarkan selama beberapa jam sebelum dibilas.
Tea tree oil merupakan minyak esensial yang efektif melawan jamur, tetapi harus diencerkan dengan minyak pembawa (carrier oil) seperti minyak zaitun atau minyak kelapa sebelum digunakan. Oleskan ke panu sekali sehari.
Bawang putih mengandung allicin yang bersifat antijamur. Tumbuk bawang putih dan oleskan sedikit pada area panu selama 10-15 menit sebelum dibilas. Gunakan hati-hati agar tidak menimbulkan iritasi.
BACA JUGA:Motor Hilang Kendali Tabrak Mobnas di Jalan Lintas Kepahiang-Curup
BACA JUGA:Realisasi Investasi Triwulan III 2024 Bengkulu Capai Rp1,1 Triliun