BENGKULU, BETVNEWS – Pengamat Politik Bengkulu, Heri Supriyanto, mengungkapkan ada lima faktor penyebab rendahnya partisipasi pemilih (golput) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bengkulu 2024. Salah satu penyebab utama adalah pesimisme masyarakat terhadap calon pemimpin.
Heri menjelaskan bahwa cara pandang masyarakat terhadap calon pemimpin sangat memengaruhi keputusan mereka untuk memberikan suara. Jika masyarakat merasa tidak ada perubahan signifikan yang akan terjadi, atau merasa calon pemimpin tidak berbeda dari yang sebelumnya, hal ini akan berdampak besar pada partisipasi mereka dalam pemilihan.
BACA JUGA:Distan Sebut Irpom dan Sumur Bor di Desa Sarimulyo Akan Dibangun Melalui Dana CSR PLN
“Masyarakat berpandangan bahwa siapa pun yang terpilih, kehidupan mereka tetap tidak berubah. Ini adalah kondisi yang sangat berbahaya,” ungkap Heri saat dihubungi Selasa 10 Desember 2024.
Selain itu, persepsi negatif terhadap politik juga menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya partisipasi. Banyak warga yang menganggap politik itu kotor dan merasa tidak ada gunanya untuk menggunakan hak pilih mereka.
BACA JUGA:Abrasi Lamban Ditangani Sebabkan Gedung Konservasi Penyu di Bengkulu Tengah Ambruk
“Sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa politik itu kotor, sehingga mereka merasa tidak penting untuk memberikan hak pilihnya,” lanjutnya.
Faktor ketiga yang memengaruhi partisipasi adalah kinerja penyelenggaraan pemilu itu sendiri. Heri menyebutkan bahwa masyarakat yang peduli dengan politik masih tergolong sedikit, sehingga kinerja penyelenggara pemilu perlu lebih maksimal dalam menjangkau pemilih.
BACA JUGA:Rina Sulastry Tampung Keluhan Warga Ratu Agung dan Ratu Samban
“Masyarakat yang peduli politik sangat sedikit. Oleh karena itu, kinerja penyelenggaraan pemilu harus optimal. Sosialisasi melalui baliho atau ke kelompok tertentu tidak cukup untuk menjangkau seluruh pemilih,” jelasnya.
Heri juga menyebutkan bahwa kinerja partai politik dan tim pasangan calon (paslon) juga turut berpengaruh. Mereka adalah pihak yang berperan dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
BACA JUGA:309.503 DPT Golput di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu 2024
“Tentu saja faktor partai politik juga berpengaruh, meskipun saya rasa sosialisasi yang dilakukan di lapangan masih kurang maksimal,” katanya.
Faktor terakhir, menurut Heri, adalah kejadian luar biasa yang terjadi menjelang hari pencoblosan, yakni penangkapan salah satu calon gubernur, Rohidin Mersyah. Kejadian ini diberitakan secara masif dan mempengaruhi keputusan pemilih, khususnya para pendukungnya, untuk memilih golput.
BACA JUGA:Warga Kampung Melayu dan Selebar Sampaikan Aspirasi ke Fatmawati