BACA JUGA:7 Daftar Sambal yang Wajib Kamu Coba Sehari-hari, Enak dan Bikin Nikmat
BACA JUGA:5 Resep Ramuan Herbal untuk Radang Tenggorokan, Teh Jahe hingga Rebusan Daun Sirih
4. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena penyakit tertentu (seperti diabetes atau infeksi kronis), kelelahan, atau pola makan yang buruk, dapat mengurangi kemampuan tubuh dalam mengendalikan pertumbuhan jamur. Pada kondisi ini, jamur Malassezia dapat berkembang lebih cepat dan menyebabkan panu.
5. Kebersihan Kulit yang Kurang Terjaga
Tidak menjaga kebersihan kulit dengan baik, misalnya jarang mencuci wajah atau tidak membersihkan minyak dan kotoran, bisa meningkatkan risiko tumbuhnya jamur di kulit. Polusi, debu, dan residu produk perawatan kulit yang menumpuk dapat memicu pertumbuhan jamur.
BACA JUGA:TKD Provinsi Bengkulu Rp 10,81 Triliun, Turun dari Tahun 2024
BACA JUGA:LSM di Laporkan ke Polda Bengkulu, Tuduh Kuasa Hukum dan Wartawan Melakukan Pengrusakan Lahan Tanah
6. Penggunaan Produk Kulit yang Tidak Cocok
Produk perawatan kulit yang berminyak atau terlalu berat bisa menyumbat pori-pori dan menciptakan lingkungan lembap yang kondusif bagi jamur. Penggunaan produk yang tidak cocok, terutama yang mengandung minyak berlebih, bisa membuat kulit lebih rentan terkena panu.
7. Faktor Genetik
--(Sumber Foto: web/istockphoto)
Beberapa orang secara genetik lebih rentan terhadap infeksi jamur, termasuk panu. Faktor genetik ini bisa membuat tubuh mereka lebih mudah mengalami ketidakseimbangan mikroba pada kulit, yang meningkatkan kemungkinan tumbuhnya jamur.
BACA JUGA:Dua Unit Rumah Milik Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dibobol Maling
BACA JUGA:Konflik Agraria Hambat Mukomuko Dapat Piagam dari Ombudsman
8. Pakaian dan Peralatan yang Tidak Bersih