Faktanya, olahraga secara teratur memang penting untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan tulang dan otot serta dapat meningkatkan postur tubuh.
Namun, setelah masa pubertas, sebagian besar tulang panjang sudah tidak tumbuh lagi karena lempeng pertumbuhan telah menutup sehingga olahraga tidak dapat meningkatkan tinggi badan.
Namun meski olahraga tidak dapat meningkatkan tinggi badan setelah pubertas, aktivitas fisik yang rutin tetap mendukung kesehatan secara keseluruhan.
BACA JUGA:H-5 Jelang Pergantian Tahun, Pedagang Jagung di Pasar Minggu Bengkulu Terima Lonjakan Permintaan
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Gelar Bazar Sembako Jelang Tahun Baru, Warga Antusias Berbelanja
4. Mitos Tidur yang Banyak Akan Membuat Tinggi Badan Bertambah
Banyak pula yang beranggapan jika tidur yang banyak dapat membuat tinggi badan seseorang menjadi bertambah.
Faktanya, tidur yang cukup dan berkualitas memang mendukung proses pemulihan dan produksi hormon pertumbuhan, terutama selama masa pertumbuhan.
Namun perlu menjadi catatan jika tidur yang berlebihan tidak akan menyebabkan peningkatan tinggi badan di luar potensi genetik.
Oleh sebab itu, kualitas tidur yang baik membantu mendukung kesehatan dan pertumbuhan pada anak-anak dan remaja, tetapi tidak akan menambah tinggi badan secara signifikan.
BACA JUGA:Honorer Pemkot Bengkulu Terancam Ketidakpastian Setelah Kebijakan Penghapusan Tenaga PTT
BACA JUGA:Libur Nataru, Wisatawan Luar Kota Antusias Kunjungi Situs Sejarah di Bengkulu
5. Mitos Minum Susu Akan Secara Signifikan Meningkatkan Tinggi Badan
--(Sumber : iStockPhoto)
Salah satu mitos yang paling populer adalah mengonsumsi susu dapat menambah tinggi badan secara signifikan.
Faktanya, susu merupakan sumber kalsium dan vitamin D yang baik dan penting untuk kesehatan tulang seseorang.