Jika dalam waktu yang lama, kondisi ini juga akan mengganggu keseimbangan nutrisi dan gizi yang masuk ke dalam tubuh.
Kondisi ini memungkinkan orang dengan maag jadi tidak makan, sehingga berisiko mengalami kekurangan beberapa vitamin dan mineral yang sebenarnya diperlukan tubuh.
BACA JUGA:Mantan Sekwan Kepahiang Buka Suara, Bongkar Aliran TGR Rp11,4 Miliar
BACA JUGA:Besaran Biaya Suket di RSUD Bengkulu Tengah Dikritik Dewan, Sutan Muklis: Memberatkan Masyarakat
5. Penyakit Esofagus Barrett
Masalah asam lambung yang tidak diobati, terutama jika kamu menderita GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), dapat meningkatkan risiko penyakit Esofagus Barrett.
Penyakit Esofagus Barret adalah kondisi dimana lapisan kerongkongan mengalami perubahan sel yang tidak normal akibat paparan terus-menerus terhadap asam lambung.
Penyakit Esofagus Barrett meningkatkan risiko kanker kerongkongan (kanker esofagus) yang merupakan penyakit yang serius.
BACA JUGA:Peralatan dan SDM Jadi Alasan Pelayanan Rumah Sakit di Bengkulu Tidak Maksimal ke Masyarakat
BACA JUGA:Mirin Najib Mantan Kabag Hukum Pemda Seluma Diperiksa Kejari Terkait Kasus Pembebasan Lahan
6. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Masalah asam lambung yang tidak terkontrol dengan baik dapat menimbulkan risiko penyakit jantung.
Meskipun mekanismenya belum sepenuhnya dipahami, namun dispepsia atau rasa sakit pada ulu hati yang seringkali terkait dengan asam lambung naik dapat memicu reaksi inflamasi pada tubuh yang dapat berdampak pada kesehatan jantung.
BACA JUGA:Pimpin Sertijab PJU dan Kapolres/ta, Ini Pesan Kapolda Bengkulu
BACA JUGA:1.054 Guru di Seluma Belum Terima Gaji 13, 14 dan Tamsil, Dikbud: Tunggu Pergeseran Anggaran
7. Risiko Penyakit Saluran Pernapasan