BETVNEWS,- Belasan warga Kota Bengkulu Rabu (13/5) pagi, mendatangi kantor Ombudsman Bengkulu. Menurut salah seorang warga Kandang Mas, Desi kedatangan mereka guna melaporkan bantuan sosial yang tak tepat sasaran.
Ia mengaku lebih kurang sudah 7 tahun berada di Kota Bengkulu dan telah memiliki KK Kota Bengkulu namun tak kunjung mendapat program bantuan pemerintah. Dirinya juga sudah beberapa kali dimintai datanya untuk menjadi penerima bansos Program Keluarga Harapan atau PKH serta Bantuan Langsung Tunai atau BLT, namun lagi-lagi hanya sebatas pendataan tanpa realisasi.
"Kami mengadu ke ombudsman untuk dilakukannya pengecekan ulang data-data penerima bansos ini, kami merasa data yang ada ini tak tepat sasaran, lantaran yang menerima bantuan masyarakat ekonomi menengah. Sedangkan kami yang benar membutuhkan tidak dapat," ujarnya.
Ia juga menambahkan, pihaknya telah mendatangi dinas sosial baik kota maupun provinsi, namun tak mendapat transparansi data dan kejelasan.
"Kita sudah ke dinsos dan pihak dinsos menjelaskan data tersebut sudah dari pusat. Padahal data di pusat tidak mungkin tiba-tiba langsung dari pusat sebelum diajukan. Saya sudah beberapa kali didata dan tak menerima bantuan, makanya saya datang ke ombudsman," tambahnya.
Kepala Keasistenan Pencegahan Ombudsman Provinsi Bengkulu, Hendra Irawan mengatakan laporan warga tersebut akan diterima secara online serta pihaknya akan menampung laporan dari warga tersebut dan berkoordinasi dengan narahubung pihaknya di dinsos.
"Yang dilaporkan ibu-ibu ini terkait dengan bansos, dan bansos bagian dari posko kita jadi kita akan galang laporan ini dan mereka akan mengirimkan data informasi. Akan kita kumpulkan dan nanti akan kita sampaikan kepada narahubung kita dinas Sosial. Akan kita teruskan laporan itu dan minta ditindaklanjuti," ungkap Hendra.
Ia juga menjelaskan permintaan warga terkait laporan tersebut ialah meminta transparansi terkait pengajuan tambahan penerima bansos.
"Yang diminta mereka terkait dengan pengajuan tambahan penerima bansos, karena mereka merasa belum menerima penjelasan," tutup Hendra.
(Panji Destama)