Bupati Bengkulu Selatan Matangkan Rencana Pembangunan Pabrik Air Minum Kemasan di Air Nipis

Rabu 13-08-2025,14:16 WIB
Reporter : Ary Rahmad
Editor : Ria Sofyan

BENGKULU, BETVNEWS – Rencana pembangunan Pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Bengkulu Selatan mulai memasuki tahap persiapan serius.

Bupati H. Rifai Tajudin melakukan kunjungan kerja ke PT Mulya Sejahtera di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/8/2025), untuk mematangkan langkah pembangunan pabrik yang akan berlokasi di Dusun Batu Balai, Kecamatan Air Nipis.

Bupati Rifai mengungkapkan, hasil pengecekan awal menunjukkan Bengkulu Selatan tidak memiliki Cadangan Air Tanah (CAT).

Meski demikian, daerah ini memiliki potensi besar dari sumber air permukaan, terutama di Sungai Batu Balai dan Sungai Lubuk Langkap di Kecamatan Air Nipis.

BACA JUGA:Klaim 7 Manfaat Utama Kacang Panjang untuk Kesehatan, Tak Terkecuali Dapat Kurangi Risiko Asam Urat

BACA JUGA:Ribuan Warga Meriahkan Jalan Santai dan Senam Germas HUT RI ke-80 di Lapangan Sekundang

Sumber ini nantinya akan menjadi bahan baku utama AMDK yang akan diproduksi.

“Oleh sebab itu kita beralih ke air permukaan, yaitu air Sungai Batu Balai dan Lubuk Langkap yang sama bagusnya. Nah sekarang yang mana yang mau kita kemas, mineral atau demineral?” ujar Rifai.

Rifai menjelaskan, air mineral adalah air yang mengandung mineral alami seperti kalsium, magnesium, dan zat besi, sedangkan air demineral adalah air yang mineralnya telah dihilangkan melalui proses penyaringan atau distilasi sehingga hampir murni H₂O.

“Yang kita minum sehari-hari dalam kemasan itu ternyata tidak semuanya air mineral. Ada yang demineral dan ada yang mineral. Perbedaannya ada atau tidak adanya kandungan mineral di dalamnya. Kalau di Bengkulu Selatan, lebih dominan demineral,” terangnya.

BACA JUGA:Korupsi Tukin Prajurit dan TPPU di Bengkulu, Mantan Bendahara Militer Dituntut 8 Tahun Penjara

BACA JUGA:MUI Dukung SE Gubernur Kewajiban ASN Pemprov Bengkulu Bayar Zakat

Meski proses pembangunan pabrik AMDK di Air Nipis berpotensi menghadapi sejumlah kendala, Rifai menegaskan bahwa rencana ini tetap akan dijalankan mengingat kebutuhan dan peluang pasar yang besar.

Pemkab juga membuka peluang bagi investor untuk turut berpartisipasi.

“Seperti kemarin saat di lapangan, satu event saja kita bisa habis ratusan dus, belum yang dibagikan keliling. Kalau pabrik lain menjual Rp 15 ribu per dus, produk di Manna bisa Rp 14 ribu atau bahkan Rp 12 ribu. Betul-betul meringankan masyarakat dengan kualitas air yang lebih bagus,” ungkapnya.

Kategori :