5 Petani Ditembak, Pihak PT ABS Klaim Tak Tahu Asisten Keamanannya Membawa Senpi
PT Agro Bengkulu Selatan (ABS), membantah mengetahui bahwa asisten keamanan perusahaannya, Ricky (39), membawa senjata api (Senpi), sebelum insiden penembakan yang melukai lima warga Kecamatan Pino Raya di Blok E perkebunan PT ABS pada Senin (24/11/2025).--(Sumber Foto: Ary/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - PT Agro Bengkulu Selatan (ABS), membantah mengetahui bahwa asisten keamanan perusahaannya, Ricky (39), membawa senjata api (Senpi), sebelum insiden penembakan yang melukai lima warga Kecamatan Pino Raya di Blok E perkebunan PT ABS, pada Senin (24/11/2025).
Hal itu ditegaskan Manajer PT ABS, Suribakti Damanik, dalam konferensi pers yang digelar di kantor PT ABS, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Kota Manna, Rabu (26/11/2025).
BACA JUGA:Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Ragukan Klaim Kedalaman Alur Pelabuhan Pulau Baai 5–6 mLWS
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Tinjau Penyaluran BLT Kesra di Panti Sosial Tresna Werdha
Suribakti menjelaskan bahwa pada hari kejadian, pihak perusahaan tengah melakukan perbaikan akses jalan perkebunan sepanjang 7 kilometer yang selama ini rusak berat. Total ada 11 karyawan, termasuk dirinya, yang berada di lokasi.
“Sekitar pukul 10.45 WIB, saya melihat warga datang berbondong-bondong ke arah lokasi. Saat itu kami tetap melanjutkan perbaikan karena lahan tersebut berada dalam HGU kami,” jelas Suribakti.
BACA JUGA:Dispar Kota Bengkulu Gelar Lomba Content Creator dan Fotografi, Dapatkan Hadiah Hingga Rp30 Juta
BACA JUGA:Silaturahmi RBMG ke Korem 041/Gamas, Komitmen Sajikan Informasi Positif Untuk Kemajuan Daerah
Lebih lanjut, Suribakti mengatakan bahwa kedatangan warga dipimpin oleh seseorang bernama Edi Bintang, yang meminta aktivitas perbaikan dihentikan dan alat berat dikeluarkan dari lokasi. Namun, pihak perusahaan menolak permintaan tersebut.
Ketegangan pun terjadi. Suribakti mengaku beberapa warga sempat menarik bahunya dan memukul menggunakan pelepah sawit hingga ia terjatuh.
“Saya tidak tahu siapa yang memukul karena suasananya sudah gaduh. Saat terjatuh itu tiba-tiba terdengar suara tembakan,” ungkap Suribakti.
BACA JUGA:Seleksi Capim BAZNAS Provinsi Bengkulu 2026–2031 Segera Bergulir
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu dan Kejaksaan Perkuat Keadilan Restoratif hingga Pidana Kerja Sosial
Pihak perusahaan terkejut mendengar suara tembakan. Suribakti menegaskan bahwa seluruh jajaran manajemen tidak mengetahui jika ada karyawannya yang memiliki senjata api, apalagi perusahaan tidak memfasilitas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

