Lahir dari Keluarga Tidak Mampu, Irjen Pol Mardiyono Jadi Sosok Pemimpin yang Peduli Masyarakat

Rabu 12-11-2025,16:33 WIB
Reporter : Tim Liputan
Editor : Ria Sofyan

BENGKULU, BETVNEWS - Lahir dari kalangan keluarga yang tidak mampu, Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Mardiyono, S.I.K., M.Si, kini menjadi sosok inspiratif dan orang nomor satu di Kepolisian Daerah Provinsi Bengkulu.

Segudang prestasi telah berhasil diraih oleh Irjen Pol Mardiyono sejak lulus Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991. Diketahui, ia merupakan rekan seangkatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit. 

BACA JUGA:Bangun Budaya Antikorupsi, Pemprov Bengkulu Dorong APIP Jadi Teladan Integritas

BACA JUGA:Momen HUT ke-61 HKN, Gubernur Bengkulu Beri Anugerah ke Mitra Pendukung Program Kesehatan

Dalam Program Podcast Inspirasi yang dilaksanakan pada Rabu (12/11/2025) di ruang kerja Kapolda, Irjen Pol Mardiyono membagikan kisah semasa kecilnya yang harus ditinggalkan sosok ibu di usia 4 tahun dan sejak itu harus hidup mandiri agar bisa bersekolah dan membantu keluarga mencari nafkah.

Sejak ditinggalkan sosok ibu, Kapolda dan 4 adiknya harus tinggal di rumah nenek yang hanya berukuran 3x5 meter persegi. Nenek pada saat itu bekerja sebagai tukang cuci dengan upah Rp500. 

"Uang 500 itu dipergunakan untuk beli detergen seharga Rp150, beras Rp150 dan hanya Rp200 untuk beli kebutuhan sehari-hari dan semasa sekolah untuk makan aja sulit, saya pulang ke rumah tidak ada makanan ya jadi sekalian aja puasa di senin-kamis," ujar Kapolda. 

BACA JUGA:Bupati Seluma Usulkan Lanjutan Pembangunan PPN dan Koperasi Nelayan ke Kementerian KKP

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Dalami Dugaan Gratifikasi, Kejari Bengkulu Utara Geledah Dinas Kesehatan

Kapolda Bengkulu juga mengungkapkan bahwa semasa SD diusia 7-9 tahun telah menjual bubur yang dibuat oleh nenek, segala pekerjaan dikerjakan termasuk membersihkan rumah tetangga, jual air bersih hingga membersihkan pasar dengan upah 1 bulan Rp700. 

Meski sibuk mencari nafkah, Kapolda menegaskan selama menjalani pendidikan di sekolah ia tidak pernah namanya absen atau bolos maupun tinggal kelas hingga  tamat jenjang SMA.

"Saya juga sering dimarahi guru, bukan karena tidak ikut jam pelajaran, tetapi sering nunggak uang sekolah karena tidak mampu bayar. Bahkan waktu itu wali kelas saya ibu heni sempat melihat rumah saya dan akhirnya uang sekolah malah dibayari oleh Wali kelas agar dapat ikut ujian.

BACA JUGA:Pekan Budaya Merah Putih Resmi Dimulai, Dimeriahkan Berbagai Acara dan Bazaar UMKM

BACA JUGA:Ditonton Lebih dari 85 Juta Kali, Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Hadirkan Haru dan Inspirasi dari Dunia UMKM

Dibangku kelas 1 SMA, Kapolda Bengkulu juga sempat terinspirasi untuk masuk AKABRI setelah seniornya, Agus Andrianto, yang saat ini menjadi Menteri Imigrasi dan pemasyarakatan, lebih dulu jadi taruna tingkat 1 memberikan sosialisasi ke sekolah untuk mendorong ia masuk AKABRI tidak dipungut biaya apapun. 

Kategori :