Bupati Seluma Diultimatum Perangkat Desa, Kades dan BPD: Selesaikan Masalah atau Mundur!

BENGKULU, BETVNEWS – Suasana panas meliputi halaman kantor Bupati Seluma pada Selasa, 3 Juni 2025, sekitar pukul 10.00 WIB, ketika ribuan perangkat desa, kepala desa, dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dari 182 desa di Kabupaten Seluma turun ke jalan.

Mereka menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran menuntut pembayaran Alokasi Dana Desa (ADD) yang telah mandek selama enam bulan sejak Januari 2025.

Massa yang tergabung dalam Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) dan Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) itu meluapkan kekecewaan mendalam terhadap Pemerintah Kabupaten Seluma.

Mereka merasa diabaikan dan dibiarkan bekerja tanpa kepastian hak. Suara lantang para orator bergema menyuarakan penderitaan para perangkat desa yang selama ini terus bekerja melayani masyarakat meski tak menerima gaji.

BACA JUGA:Mengenal Apa Itu Osteoporosis, Silent Disease yang Lambat Disadari, Cari Tau di Sini!

BACA JUGA:Kenali 8 Gejala Pertama Tulang Mengalami Osteoporosis, Salah Satunya Kuku Rapuh, Pernah Alami?

“Sudah enam bulan kami bekerja tanpa menerima gaji. Selama enam bulan itu juga kami tetap melayani tugas-tugas di desa dan masyarakat. Seharusnya Pemkab Seluma tanggap, jangan hanya tutup mata. Tanpa desa, tidak akan ada Seluma,” tegas Alta Harmiyanto, Ketua APDESI Seluma, dalam orasinya.

Situasi semakin memanas ketika massa merasa janji-janji dari Bupati Seluma, Teddy Rahman, tak kunjung terealisasi.

Mereka menilai pemerintah daerah tak serius menyelesaikan masalah yang menyangkut hajat hidup ratusan aparat desa.

Bahkan, sejumlah kepala desa menyuarakan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Bupati.

BACA JUGA:5 Cara Mencegah Osteoporosis Sejak Dini, Lakukan Sebelum Terlambat!

BACA JUGA:Inilah 6 Faktor Penyebab Osteoporosis Pada Tulang dan Cek Cara Pencegahannya, Cari Tahu di Sini!

“Kami tidak mau janji-janji, kami mau kepastian kapan dibayarkan. Kalau Bupati tidak mampu, silakan mundur!” teriak salah satu kepala desa, yang langsung disambut riuh peserta aksi.

Setelah lebih dari satu jam menunggu tanpa kejelasan, akhirnya 20 perwakilan dari APDESI dan PPDI dipersilakan masuk ke kantor Bupati untuk melakukan audiensi. Bupati Seluma pun akhirnya muncul menemui mereka.

Sumber: