Update Banjir Seluma: 280 Rumah Terendam, 2 Jembatan Rusak dan Akses Desa Terputus

BENGKULU, BETVNEWS – Sebanyak 280 rumah di 14 desa yang tersebar di enam kecamatan Kabupaten Seluma terdampak banjir yang terjadi pada Rabu malam, 30 Juli 2025. Data tersebut disampaikan langsung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seluma.

Plt Kepala BPBD Seluma, Susi Aritonang, menjelaskan bahwa Kecamatan Seluma Barat menjadi wilayah paling terdampak, dengan total 125 rumah terendam banjir. Dari jumlah itu, Desa Talang Tinggi tercatat sebagai desa dengan dampak paling besar, yakni 70 rumah terdampak.

“Paling banyak terdampak ada di Kecamatan Seluma Barat ada 125 rumah, dengan jumlah terbanyak ada di Desa Talang Tinggi 70 rumah. Untuk sementara yang baru terdata itu,” ujar Susi Aritonang.

BACA JUGA:Jangan Belebihan Konsumsi Terong Ungu, 5 Efek Samping Ini Bisa Terjadi, Apa Saja?

BACA JUGA:Waspadai! Inilah 8 Gejala Awal Datangnya Penyakit Asam Urat, Pernah Alami yang Mana?

Selain rumah, dua jembatan gantung juga mengalami kerusakan, yakni jembatan di Desa Niur dan jembatan penghubung antara Desa Talang Kebun dan Lubuk Terentang. Tak hanya itu, dapur milik warga di Pasar Ngalam dilaporkan runtuh akibat banjir, dan longsor menutup akses keluar-masuk Desa Simpang, Kecamatan Seluma Utara.

Tim dari BPBD Seluma langsung turun ke lokasi terdampak untuk meninjau dan melakukan asesmen awal terkait kerusakan dan kebutuhan mendesak masyarakat.

“Saat ini kami masih meninjau ke lapangan, untuk melihat langsung kondisi rill di lapangan dan mengidentifikasi kebutuhan warga terdampak banjir,” tambahnya.

BPBD juga mengingatkan warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir dan longsor susulan akibat cuaca buruk yang masih mengancam beberapa wilayah rawan.

BACA JUGA:Dijuluki Rajanya Sayur, Ini 5 Manfaat Mengkonsumsi Terong Ungu untuk Kesehatan Tubuh

BACA JUGA:Cek Sekarang! 9 Aplikasi Ini Bisa Hasilkan Cuan, Auto Cair Saldo DANA dengan Mudah di Sini

“Kami himbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati potensi bencana akibat cuaca buruk di lingkungan masing-masing,” tutup Susi.

Sumber: