4 Makelar Kasus Suap Rekrutmen Pegawai PDAM Bengkulu Diperiksa, Nilai Uang Capai Rp4 Miliar

BENGKULU, BETVNEWS – Subdit Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda BENGKULU tengah mendalami kasus dugaan korupsi suap dan gratifikasi dalam proses penerimaan Pegawai Harian Lepas (PHL) di PDAM Tirta Hidayah Kota BENGKULU.

Proses penyelidikan ini telah berlangsung intensif sejak awal tahun dan terus mengalami perkembangan.

Hingga saat ini, ratusan saksi dari kalangan PHL yang pernah atau masih bekerja di lingkungan PDAM telah diperiksa oleh penyidik.

Dari keterangan para saksi, terungkap adanya praktik percaloan atau makelar yang menjanjikan posisi pekerjaan sebagai PHL dengan imbalan sejumlah uang.

BACA JUGA:Samarkan Bekas Jerawat Membandel dengan 4 Cara Sederhana Ini, Wajah Otewe Mulus Bebas Noda Hitam

BACA JUGA:Ada Kandungan Antioksidan, Inilah Ragam Manfaat Daun Jambu Biji untuk Kesehatan, Dapat Cegah Obesitas

Pemeriksaan tersebut mengarah pada identifikasi terhadap empat orang yang diduga kuat berperan sebagai makelar, yang secara aktif merekrut calon PHL dan meminta imbalan uang.

Keempat makelar ini diduga beroperasi atas perintah dari orang yang memiliki kedekatan dengan Pimpinan PDAM.

Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Kasubdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Bengkulu, Kompol Muhammad Syahir Fuad Rangkuti, dalam keterangannya kepada awak media pada Kamis, 5 Juni 2025.

“Sekarang masih pemeriksaan saksi-saksi, mohon doa dan support mudah-mudahan segera naik sidik. Selain itu ada 4 orang yang diduga makelar dalam perkara ini kita periksa,” kata Kompol. Muhammad Syahir Fuad Rangkuti.

BACA JUGA:Kesempatan Bagus, Cukup Main Game Gratis Saldo DANA! Auto Langsung Cair hingga Rp245 ribu

BACA JUGA:Pusing Jerawat Muncul Ditempat yang Sama? Mungkin Ini 4 Faktor Penyebabnya, Buruan Cek dan Pastikan!

Salah satu saksi berinisial A-R mengungkapkan bahwa dirinya bersama beberapa orang lain diminta untuk mencari calon pekerja PHL dengan iming-iming bisa diterima bekerja di PDAM, asalkan menyerahkan sejumlah uang sebagai "mahar".

Uang tersebut kemudian disetorkan ke pihak yang disebut sebagai atasan, yang memiliki koneksi langsung ke pimpinan perusahaan.

Sumber: