Pemprov Bengkulu Bongkar Tanggung Jawab Pelindo atas Jalan Rusak Teluk Sepang

BENGKULU, BETVNEWS - Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, menegaskan kritik tegas kepada PT Pelindo Regional II Bengkulu terkait kerusakan parah jalan dari gerbang Pelabuhan Pulau Baai menuju kawasan Stockpile atau Kelurahan Teluk Sepang.

Tejo menegaskan, ruas jalan tersebut sepenuhnya berada di bawah kewenangan PT Pelindo, sehingga Pemerintah Provinsi Bengkulu tidak memiliki dasar hukum untuk melakukan perbaikan.

BACA JUGA:Ketua Panitia Natal Oikumene Bengkulu: Rayakan Natal Sederhana Namun Berdampak Bagi Sesama

“Kami tidak bisa turun ke sana. Selama ini publik keliru menilai, jalan menuju Teluk Sepang itu bukan kewenangan Pemprov Bengkulu, melainkan Pelindo,” tegas Tejo, Senin 15 Desember 2025.

Ia bahkan menyarankan agar Pelindo bersikap terbuka dan jujur jika memang tidak sanggup membangun infrastruktur tersebut.

“Kalau Pelindo tidak mampu membangun jalan itu, silakan angkat tangan dan buat surat resmi ke Gubernur Bengkulu. Sampai hari ini, tidak pernah ada surat seperti itu,” ujar Tejo.

BACA JUGA:KONI Provinsi Bengkulu Resmi Dilantik, Gubernur Helmi Hasan Siapkan Bonus Rp1 Miliar untuk Atlet Peraih Emas

Menurut Tejo, Pemprov Bengkulu masih menunggu itikad baik PT Pelindo Regional II Bengkulu untuk menjalankan tanggung jawabnya, terlebih kawasan Pelabuhan Pulau Baai telah diproyeksikan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dalam beberapa tahun ke depan.

“Gubernur sudah menegaskan arah kebijakan pelabuhan sebagai KEK. Kewenangan Pemprov seperti perizinan dan RTRW sudah kami tuntaskan. Sekarang tinggal bagaimana masing-masing pihak menjalankan tanggung jawabnya,” pungkas Tejo.

BACA JUGA:Sidang Korupsi Bawaslu Benteng, Terungkap Sewa Kantor Panwascam–Gakkumdu Dimarkup 3 Kali

Diketahui, kondisi jalan di kawasan Pelabuhan Pulau Baai menuju Stockpile atau Teluk Sepang mengalami kerusakan berat disertai genangan air yang tak kunjung tertangani. Situasi ini sempat memicu kemarahan warga hingga viral di media sosial, setelah masyarakat melakukan aksi protes dengan menguras air yang menggenangi badan jalan.

Sumber: