Pendapatan Pemprov Bengkulu dari Festival Tabut 2025 Minim, Hanya Rp127 Juta

BENGKULU, BETVNEWS – Pemerintah Provinsi (Pemprov) BENGKULU hanya memperoleh pendapatan sebesar Rp 127 juta dari pelaksanaan Festival Tabut 2025.

Pendapatan tersebut berasal dari retribusi sewa lapangan Sport Center, yang dibayarkan promotor melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bengkulu.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar, menjelaskan bahwa angka tersebut berasal dari pembayaran promotor yang mengelola bazar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta tenda-tenda sistem bisnis.

Murlin menegaskan, keuntungan ataupun kerugian dalam pelaksanaan bazar menjadi risiko pihak pengelola bazar, bukan kewajiban Pemprov untuk mengetahui atau mengelola keuntungan tersebut.

BACA JUGA:Pimpin DPP KAMSRI 2025-2030, Aldhi Setyawan Usung Semangat Persatuan Pemuda Sriwijaya

BACA JUGA:Kebiasaan Ini Bisa Bikin Rambut Beruban, Cek di Sini! Hati-hati Saat Keramas

"Masyarakat jangan salah paham, promotor bayar retribusi sewa Sport Center Rp 127 juta. Sedangkan pengelola bazar untung rugi resiko mereka, tidak kewajiban melaporkan ke kami," kata Murlin, Senin 7 Juli 2025.

Di sisi lain, Murlin memaparkan bahwa Pemprov Bengkulu tetap mengalokasikan anggaran cukup besar untuk mendukung penyelenggaraan Festival Tabut 2025.

Dana tersebut digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari penyelenggaraan pentas seni hingga pengamanan.

"Dalam kegiatan Festival Tabut 2025 Pemprov Bengkulu membiayai pentas seni dengan sistem kontrak Event Organizer (EO) Rp 675 juta, Kerukunan Tabut Budaya (Ketab) Bengkulu Rp 30 juta, dana pengamanan Rp 140 juta dan dana makan minum pengamanan TNI/Polri, Basarnas, BPBD dan lainnya," ujar Murlin.

BACA JUGA:Program 100 Hari Kerja, Pemkab Bengkulu Selatan Mulai Pasang 200 Lampu Jalan

BACA JUGA:Jalani Program Diet? Jangan Lupa Stock 5 Makanan Ini ke Dalam Kulkasmu

Secara keseluruhan, total anggaran yang dikeluarkan Pemprov Bengkulu untuk Festival Tabut 2025 mencapai Rp 1,3 miliar.

Murlin juga mengungkapkan adanya dana yang dikembalikan ke kas daerah, yakni anggaran sebesar Rp 90 juta yang sebelumnya dialokasikan untuk KKT Bencoolen namun tidak digunakan.

Sumber: