Inilah Beberapa Sejarah Perlawanan Rakyat Bengkulu Pada Penindasan Pemerintah Inggris
Tugu Thomas Parr, sebagai salah bukti perlawanan masyarakat Bengkulu terhadap Inggris.--(Sumber Foto: kemendikbud.go.id).
- Perlawanan Natadirja II
Benteng Marlborough pernah dikuasai oleh Perancis saat kemenangannya atas perlawanan kepada Inggris. Setelah membawa lada dan merusak benteng Marlborough, Perancis meninggalkan Bengkulu.
Kapten Vincent yang memimpin ekspedisi Angkatan Laut Inggris pada 24 Juli 1761. Kemudiam Pangeran Natadirja II memberi perlawanan kepada Inggris setibanya di Bengkulu. Namun, hal tersebut gagal dilakukan, setelah itu ia gugur pada April 1762.
BACA JUGA:Kasus Perzinahan Oknum DPRD Provinsi Bengkulu, Polda Periksa BB ke Laboratorium Mabes Polri
- Tragedi Robert Hamilton
Adanya perlawanan kepada Wakil Gubernur John Crips (1789-1793) pada Desember 1793.
Hal ini menyebabkan Robert Hamilton tewas, beliau merupakan Kapten Angkatan Laut Inggris. Sebagai bentuk penghormatan, didirikanlah monumen oleh pemerintahan Inggris yang kini dikenal dengan Monumen Robert Hamilton.
- Mount Felix
Amarah rakyat Bengkulu kepada Inggris yang menjadi puncak terjadinya tragedi Mount Felix.
Hal ini terjadi karena Thomas Parr menjabat sebagai residen Bengkulu pada 1805-1807.
BACA JUGA:Cegah Balap Liar, Ini Strategi Polsek Tanjung Kemuning
Kekacauan tersebut diperbaiki oleh Thomas Parr yang ada di Bencoolen setelah Wolter Ewer sebagai pendahulu mendapati kegagalan dan berakhir di penjara. Hanya saja gaya pada pemerintahannya cenderung, keras, kasar, dan atraktif.
Si ambisius Thomas Parr kemudian memberi kebijakan kontroversial, hal tersebut menyebabkan rakyat Bengkulu dipaksa untuk menanam kopi serta juga memperluas perkebunan pala dan cengkeh.
BACA JUGA:Sebelum Pergi Liburan Akhir Tahun, Begini Imbauan Kapolres Bengkulu Utara
Terlebih ia akan tegas menghajar siapa saja yang tidak tahu dan mengintervensi adat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: