KPU

Bakal Ditiup Malaikat Israfil di Hari Kiamat, Begini Bentuk dan Ukuran Terompet Sangkakala

Bakal Ditiup Malaikat Israfil di Hari Kiamat, Begini Bentuk dan Ukuran Terompet Sangkakala

Gambar hanya ilustrasi. --(Sumber Foto: Doc/BETV)

Rasulullah SAW sendiri pernah menjelaskan bahwa beliau mendefinisikan sangkakala (al-shur) sebagai tanduk yang ditiup. 

Pendapat ini didasarkan pada riwayat yang berasal dari 'Abdullah bin' Amr.

BACA JUGA:Pelaku Penyalahgunaan Lem Bisa Diancam Pidana

Dikisahkan bahwa suatu hari seorang Badui mendatangi Nabi dan bertanya kepadanya: "Apakah al-shur itu, Rasulullah?" Beliau menjawab, "Sangkakala (al-shur) adalah tanduk yang ditiup." (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Arna'uth dalam Jami' al-Ushul)

Dalam Fath al-Bari, Al-Mujahid mengatakan bahwa sangkakala berbentuk terompet, sedangkan Ibnu Manzhur mengatakan bahwa sangkakala ini berbentuk tanduk. Begitu juga dengan Muqatil yang mengatakan sangkakala adalah tanduk.

BACA JUGA:Perkara Banting Sepatu, Buat Ketersinggungan Hingga Berakhir Penganiayaan

Soal ukuran, sangkakala dikatakan memiliki ukuran yang sangat besa.

Bahkan diameternya disebut seluas langit dan bumi. 

Kendati demikian, hanya Allah SWT yang mengetahui ukuran sesungguhnya dari sangkakala ini.

BACA JUGA:Naudzubillah! Golongan Manusia Ini Bakal Jadi Bahan Bakar Neraka, Siapa Mereka?

Beberapa riwayat dan pendapat ahli tafsir menjelaskan bahwa  terompet sangkakala akan ditiup oleh Malaikat Israfil sebanyak tiga kali.

Menurut pendapat yang mendekati kebenaran, sebagaimana dikemukakan oleh Ibnu al-'Arabi, Ibnu Katsir, Ibnu Taimiyah, al-Safarini dan sejumlah ulama lainnya, disebutkan bahwa tiupan sangkakala yang pertama adalah bunyi ketakutan (al-faza' ), suara pertama ini berbeda dengan tiupan maut. 

Berikutnya yang kedua adalah tiupan kematian (al-sha'iq), sedangkan yang terakhir yakni tiupan kebangkitan (al-ba'ts).

BACA JUGA: Hari ini Daftarkan Bacaleg ke KPU, Gerindra Targetkan Menang di Pemilu 2024

Jarak antara tiupan sangkakala pertama dan selanjutnya adalah 40. Dalam Ihya Ulumuddin dijelaskan 40 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: