Histori Ibadah Haji! Bukan Tentang Perjalanan Nabi Muhammad SAW, Melainkan Sosok Ini
Umat muslim saat melaksanakan Ibadah Haji tahun yang lalu.--(Sumber Foto: Wizon/Betv).
Demikianlah yang dimaksud dengan tempat, masa, serta pperbuatan tertentu yang dirujuk pada definisi dari Syekh Wahbah al-Zuhaily di atas.
Sejarah awal Ibadah Haji
Melihat dari aspek historis, ibadah haji tidak dapat dipisahkan dari perjalanan sejarah dan kisah kenabian Ibrahim alaihissalam sebagai seorang Nabi yang dikenal dengan julukan “Abu al-Tauhîd”.
Ketokohan Nabi Ibrahim juga membangun pengaruh yang besar dalam sejarah agama-agama samawi, yaitu Yahudi, Nashrani dan Islam.
BACA JUGA:9 Calon Jemaah Haji Gagal Berangkat, 5 Diantaranya Meninggal Dunia, Ini Alasan Selengkapnya
Pendapat lain datang dari Ahmad as-Shawiy yang mengatakan jauh sebelum diutusnya Nabi Adam, para malaikat bumi beribadah di tempat itu selama dua ribu tahun.
Disebutkan pula dalam riwayat lain, bahwa Allah SWT memuliakan Nabi Adam dengan sebuah kemah yang berasal dari surga.
Adapun, kemah itu diletakkan di tempat bangunan Kabah sekarang. Setelah Nabi Adam meninggal, anak-anaknya membangun sebuah bangunan dari tanah dan batu di tempat tersebut.
Tapi akibat banjir bandang dan topan di masa Nabi Nuh as, bangunan itu roboh rata dengan tanah dan tidak diketahui lagi posisinya. (Lihat al-Hawi ‘Ala al-Jalalain, jilid I, h 149)
BACA JUGA:301 CJH Kota Bengkulu Mengikuti Manasik Haji
Selanjutnya, Alquran merekam peristiwa ketika masa Nabi Ibrahim diutus sebagai nabi dan rasul, yang kemudian diberi petunjuk Allah SWT untuk membawa keluarganya ke sebuah lembah tandus dan kering (Baitullah) kemudian mereka tinggal di sana. Seperti firman-Nya dalam surat Ibrahim ayat 7:
رَبَّنَآ اِنِّيْٓ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَادٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ فَاجْعَلْ اَفْـِٕدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِيْٓ اِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak ada tanamannya (dan berada) di sisi rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, (demikian itu kami lakukan) agar mereka melaksanakan salat. Maka, jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan anugerahilah mereka rezeki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur.”
Selanjutnya Nabi Ibrahim diperintahkan untuk membangun Baitullah persis di tempat yang pernah dibangun anak-anak Adam. Firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah 127:
وَاِذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَاِسْمٰعِيْلُۗ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: