Kapitan Pattimura, Pahlawan Nasional Asal Timur 'Pejuang' Melawan Belanda, Begini Perjalanannya

Kapitan Pattimura, Pahlawan Nasional Asal Timur 'Pejuang' Melawan Belanda, Begini Perjalanannya

Gambar merupakan Ilustrasi --(Sumber Foto: Tim/Net/Betv).

BENGKULU, BETVNEWS - Kapitan Pattimura, pahlawan Nasional asal Timur pejuang melawan Belanda, begini perjuangannya.

Kita sudah tidak asing lagi dengan Pahlawan Nasional yang satu ini, biasa kita lihat di uang kertas Indonesia pecahan Rp1000, Kapitan Pattimura selalu dekat bersama masyarakat Indonesia.

Lalu bagaimana sebenarnya perjuangan Kapitan Pattimura, sehingga dirinya menjadi salah satu Pahlawan Nasional Indonesia, simak penjelasannya di bawah ini.

BACA JUGA:Masya Allah! Ini Keutamaan Berbakti Kepada Ayah dan Ibu, Janganlah Mengatakan 'Ah' Nanti Surga Jauh

Pattimura kecil lahir dengan nama asli Thomas Matulessy di Saparua Maluku, pada 8 Juni 1783, dari pasangan Frans Matulessy dan Fransina Silahoi yang masih berasal dari leluhur Matulessy.

Kisah dirinya disebut sebagai seorang Pahlawan Nasional Indonesia, dimulai ketika Belanda datang ke tanah Maluku dan melakukan berbagai penyerangan.

Perjalanan Kapitan Pattimura sebagai Pahlawan Nasional Indonesia, berjalan cukup panjang, terutama saat abad ke 17 dan 18.

BACA JUGA:Misterius! Begini Kisah Putri Duyung dalam Pandangan Islam, Bolehkah Dinikahi dan Dimakan?

Kapitan Pattimura kemudian bergabung dengan militer Inggris, untuk memulai karirnya sebagai seorang militer.

Kegigihan Kapitan Pattimura dalam dunia militer ini dilakukan, untuk mempertahankan dan menjaga tanah Maluku dari penjajahan yang dilakukan oleh Belanda (VOC).

Serangkaian tes dan latihan ia jalani hingga tujuh tahun berkarir di militer hingga mendapatkan pangkat Sersan Mayor dan membuat marganya berubah dari Matulessy menjadi Matulessia.

BACA JUGA:Naudzubillah! Ini 3 Tempat Terkutuk dalam Al-Quran, Bahkan Muslim Dilarang Berkunjung! Dimana Saja?

Adanya praktik penindasan kolonialisme yang dilakukan Belanda (VOC) terhadap masyarakat Maluku, seperti monopoli perdagangan, kerja paksa dan lainnya, membuat terjadi perlawanan dari masyarakat Maluku.

Dari perjuangannya melawan Belanda tersebut, kemudian Pattimura dikukuhkan sebagai “Kapitan Besar” pada 7 Mei 1817, untuk bersama dengan pejuang lainnya melakukan perlawanan terhadap Belanda yang semakin memaksakan kekuasaannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: