KPU

Tradisi Syawalan Unik di Semarang yang Cukup Populer di Masyarakat, Nomor 3 Namanya Menggelikan

Tradisi Syawalan Unik di Semarang yang Cukup Populer di Masyarakat, Nomor 3 Namanya Menggelikan

Tradisi Syawalan Unik di Jawa Tengah. --(Sumber Foto: Jateng Travel Guide)

Tradisi Syawalan unik di Semarang yang cukup populer di masyarakat Kalicari Pedurungan, Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah ini digelar sejak puluhan tahun yang lalu. Digelar setelah salat subuh, warga berbondong-bondong bertemu dan berkumpul saling bermaaaf-maafan.

Di moment ini adalah hal yang paling ditunggu anak-anak karena mereka akan mendapatkan uang. Setiap rumah menyiapkan uang untuk dibagikan sebagai hadiah karena sudah menjalankan puasa dengan lancar. Walaupun nominal uang yang diberikan tidak seberapa tapi moment ini sangat dinanti anak-anak dan membuat mereka bahagia.

Selain itu, warga juga berbagi makanan untuk ditukarkan ke warga lainnya, makanannya mulai dari nasi gudangan, sate dan lain-lain. 

BACA JUGA:Mengenal 7 Tradisi Paling Ekstrem di Indonesia, dari Penggal Kepala hingga Potong Telinga!

3. Tradisi Ketupat Jembut

Tradisi Syawalan unik di Semarang yang cukup populer di masyarakat Kampung Jaten Cilik, Tlogomulyo, Pedurungan Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah.

Ketupat jembut berisi sayur tauge dan sambal kelapa yang dibagikan kepada anak-anak dan warga sekitar. Ketika mendengar namanya kita pasti merasa janggal dan jorok juga menggelikan, hal ini karena nama ketupat jembut berasal dari bentuk tauge yang keluar dari ketupat menyerupai rambut kemaluan.

Walaupun namanya menggelikan, tapi makna tradisi ini berarti rendah hati dan tidak sombong, sehingga bukan bermaksud negatif atau pun juga digunakan sebagai penghinaan.

Selain itu ketupat melambangkan kesucian dan kebersihan hati sedangkan tauge melambangkan kesuburan dan sejahtera dan sambal kelapa yang menjadi pelengkap ketupat jembut juga memiliki makna yaitu kekuatan iman dan kesabaran, semangat dan keberanian.

Ketupa Jembut sudah ada sejak tahun 1950-an di beberapa kampung di sisi timur Kota Semarang Jawa Tengah. Diantaranya Jaten, Genuksari hingga Pedurungan Tengah.

Tradisi bagikan ketupat jembut bermula dari keprihatinan warga yang mengalami perang dan ingin mengadakan syawalan setelah Idul Fitri. Karena zaman perang sehingga tradisi syawalan digelar dengan bahan makanan sederhana, berupa ketupat dan sayur tauge. 

Setelah itu bahan beras menjadi ketupa dan di isi sayur tauge dibagikan kepada anak-anak dan warga sekitar sebagai bentuk silaturahmi dan kebersamaan warga dalam perayaan Idul Fitri. Sehingga tradisi Syawalan ketupat  jembut di Semarang Jawa Tengah ini memilki makna mengajarkan kita agar memilki hati yang bersih, rezeki yang subur, kuat iman menghadapi cobaan serta semangat berjuang dan berani.

BACA JUGA:Mengenal Tradisi Ekstrem Potong Jari di Papua, Sebuah Simbol Kesetiaan Wanita yang Mendalam

Semoga informasi ini bermanfaat.

(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: