Mangongkal Holi Tradisi Masyarakat Suku Batak, Membongkar Tulang Belulang dari Kuburan

Mangongkal Holi Tradisi Masyarakat Suku Batak, Membongkar Tulang Belulang dari Kuburan

Mangongkal Holi Tradisi Masyarakat Suku Batak--(Sumber Foto: Taman Budaya Sumatera Utara)

Mari kita bahas satu per satu berikut ini:

1. Martonggoraja adalah persiapan dalam pelaksanaan tradisi mangongkal holi. Dilakukan oleh dongan tubu mulai dari tulang, hula-hula, boa tulang, tulang rorobot, dongan sahuta, boru, bere dan ibabere.

2. Ulos panampin dipakai sebagai wadah penampung tulang belulang bermakna ketulusan seorang paman kepada anak perempuan yang melaksanakan tradisi mangongkal holi.

3. Mangombak yaitu proses penggalian tulang belulang yang sebelumnya dilakukan doa.

4. Air jeruk perut dan kenyit digunakan untuk pembersih tulang belulang yang dipercaya memperlancar penggalian. Selain itu, air jeruk purut dan kunyit menjadi simbol kesucian yang khas. 

5. Kain putih dan ulos ragidup memiliki makna sebagai lambang kesucian dan pembungkus tulang belulang yang sudah dibersihkan.

6. Ampang adalah simbol upacara Mangongkal Holi yang berfungsi sebagai tempat atau wadah untuk diletakkan tulang belulang yang sudah dibersihkan. Ampang kemudian ditutup dengan ulos Ragidup.

7. Batu na pir menjadi simbol yang erat dalam Mangongkal Holi. Batu na pir adalah tempat menyatukan tulang belulang leluhur tujuannya sebagai bukti kedekatan dan kebersamaan sesama saudara satu ompu. 

BACA JUGA:Mengenal Tradisi Ritual Tiwah, Upacara Mengantarkan Arwah, Cara Suku Dayak Ngaju Menghargai Kematian

Semoga artikel ini bermanfaat. (*)

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: