5 Fakta Menarik Kanamara Matsuri, Kisah Pasangan Suami Istri Lepas dari Kutukan Iblis
Gambar ilustrasi wanita Jepang.--(Sumber Foto: ist)
Banyak wanita yang bekerja di penginapan, sering datang ke Kuil Kanamaya memohon doa agar senantiasa dilindungi dari penyakit dan kesialan. Ada juga orang-orang yang menderita PMS terus datang pada malam hari ke kuil untuk berdoa.
Inilah yang mendorong umat paroki Kuil Kanayama untuk memulai festival yang dapat dinikmati siapa saja di siang hari, tanpa diskriminasi. Semua orang bisa datang ke Kanamara Matsuri festival, tanpa khawatir dicela.
BACA JUGA:5 Tradisi Malam 1 Suro di Berbagai Wilayah Indonesia, Ada Daerahmu?
2. Pertama Kali Digelar Tahun 1969
Perayaan pertama di tahun 1969 Festival Kanamara Matsuri ini pertama kali digelar di tahun 1969, festival ini pertama kali digelar untuk memperingati legenda wanita muda tersebut. Mereka yang menghadiri festival ini mengunjungi Kuil Kanayami tempat lingga baja. Di sana pasangan yang datang kemudian berdoa untuk meminta kesuburan dan keberuntungan dalam pernikahan mereka.
BACA JUGA: 6 Tradisi Unik Hari Pertama Masuk Sekolah di Berbagai Negara, Ada yang Menari dan Sujud ke Orang Tua
3. Makna Tentang Kesuburan
Salah satu kuil Prefektur Kanagawa mengadakan festival bernama Kanamara Matsuri (Festival of the Steel Phallus) yang diadakan di Kuil Kanayama.
Festival ini bertujuan untuk menghormati dewa Shinto Kanayama-hiko dan dewi Kanayama-hime, yang dikaitkan dengan seni metalurgi dan kesehatan seksual.
Dalam pelaksanaannya festival ini mengarak 3 kuil berbentuk organ reproduksi pria dari bahan baja raksasa. Kuil ini diarak dengan semarak, diramaikan pula dengan beragam aksesoris hingga makanan dan dekorasi lainnya yang dibentuk sesuai ciri khas festival ini.
Festival Kanamara Matsuri memiliki makna mengharapkan kesuburan, kelancaran hubungan harmonis rumah tangga hingga kemakmuran.
BACA JUGA:7 Fakta Uang Panai dalam Tradisi Pernikahan Suku Bugis Makassar
4. Ajang Edukasi dan Penelitan PMS
Kanamara Matsuri festival saat ini menjadi ajang edukasi mengenai seks dan perlindungan diri.
Kuil Kanayama menyumbangkan hasil dari festival untuk penelitian PMS, termasuk HIV/AIDS setiap tahunnya. Pada tahun 2012 festival ini semakin populer ketika bintang TV Matsuko Deluxe (advokat seks dan penyeru hak LGBTQ) datang ke festival itu. Saat ini, ada sekitar 50.000 peserta setiap tahun, dengan acara tersebut menjadi saluran penting bagi kelompok tersebut di Jepang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: