Kolaborasi Bersama Kominfo Provinsi, Universitas Dehasen Gelar Seminar Inovasi Berbasis Digital
Peserta Seminar bertajuk Road Show Online Pengelolaan startup di Universitas Dehasen bekerjasama dengan Kominfo Provinsi Bengkulu.--(Sumber Foto: Tim/Betv)
Selaras dengan pernyataan tersebut, narasumber lain yakni Temmy selaku Founder dan CEO Nakama.id menyebut keuntungan penggunaan bisnis Startup yang berupa digitalisasi bisnis dapat dipakai di mana pun dan dapat memiliki jejaring luas.
Selain itu, bisnis Startup juga tidak memerlukan tempat atau lokasi yang luas untuk berbisnis sehingga lebih menghemat anggaran.
BACA JUGA:Fakultas Ilmu Kesehatan Dehasen Bersama PMI Bengkulu Gelar Kegiatan Donor Darah
“Ada beberapa langkah penting memulai Startup. Beberapa di antaranya meluputi 1) memiliki masalah yang harus diselesaikan dan target costumer, 2) memiliki tim, 3) membangun solusi berbasis website, serta 4) dapat beradaptasi dengan cepat serta memiliki modal dalam membangun bisnis,” ungkap Founder dan CEO Startup Nakama.id tersebut.
Hal ini juga ditekankan oleh Fahri Reza Abdillah, CEO Jubelo. Ia menceritakan Startup yang dinaunginya berorientasi dalam program pengelolaan sampah dan berkonsentrasi dirintis di platform media sosial Instagram.
Fahri Reza mengemukakan bahwa bisnis Startup tidak bisa instan melainkan memerlukan proses yang panjang untuk mencapai tujuan dan kesuksesan.
Dr. E. Ahmad Soleh, S.E., M.Si., selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Dehasen memandu diskusi dengan narasumber menyoroti perkembangan usaha di Provinsi Bengkulu. Dalam diskusi yang berlangsung, narasumber mengemukakan beberapa hal penting.
Khususnya Startup, terjadi peningkatan yang cukup signifikan di Provinsi Bengkulu tercinta ini, tutur Laila Fitri, M.Kom. Mahasiswa juga perlu aktif dan berinovasi serta berani mencoba tantangan agar dapat menumbuhkan bisnis dan jiwa entrepreneur melalui Startup, tambahnya.
Dalam diskusi yang berlangsung, Wakil Rektor 3 UNIVED, Yode Arliando, M.Kom mengemukakan solusi atas kendala yang umumnya dihadapi berupa konsistensi dan juga pemodalan.
Salah satu alternatif yang ditawarkan dan sudah dilaksanakan yakni bekerja sama dengan bank sebagai pemodalan sehingga dapat menjadi solusi atas masalah yang ada. Selain itu, membangun jejaring juga penting dilakukan untuk meluaskan pasar.
“Adanya kendala dalam berbisnis dan menjadi entrepreneur memang kadang menjadi kendala utama. Namun hal itu bisa diatasi dengan beberapa alternatif. Jika tak punya modal, kita bisa memanfaatkan program dari bank. Kita sudah melakukan itu untuk usaha kemitraan kampus. Selain itu, kita juga perlu membangun jejaring untuk menawarkan produk kita,” ungkap Yode Arliando, M.Kom.
Melalui kegiatan yang dilaksanakan diharapkan akan muncul entrerpreneur khususnya di Provinsi Bengkulu dan turut serta membangun Startup dan membuka peluang bisnis secara luas.(**/release)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: