Pengelola Tambang Kuari Diduga Palsukan Tanda Tangan Persetujuan Warga Desa Talang Alai
Salah satu warga, Ujang Kasir menyebut, dirinya tidak pernah dilibatkan dalam proses pembahasan perizinan terkait berdirinya aktivitas tambang kuari.--(Sumber Foto: Julyan/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Aksi penolakan aktivitas tambang kuari oleh masyarakat Desa Talang Alai pada 6 Februari 2024 kemarin, masihbterus berlanjut.
Pasalnya pihak pengelola tambang diduga memalsukan 17 tanda tangan persetujuan dari warga atas berdirinya kuari tersebut.
Salah satu warga, Ujang Kasir menyebut, dirinya tidak pernah dilibatkan dalam proses pembahasan perizinan terkait berdirinya aktivitas tambang kuari.
Namun ia terkejut saat mengetahui dirinya menandatangani surat persetujuan izin tetangga dan surat pernyataan dukungan masyarakat terhadap aktivitas tambang kuari.
BACA JUGA:Polres Kaur Tangkap 2 Predator Anak, Pelaku Terancam 20 Tahun Penjara
"Saya tidak pernah setuju adanya kuari di desa, saya juga tidak pernah dilibatkan dalam pembahasan perizinan apalagi menandatangani bahwasanya saya setuju," kata Ujang Kasir.
Ia mengatakan, masyarakat di Desa Talang Alai sejak puluhan tahun mengharapkan adanya jalan mulus di desanya. Walaupun belum sepenuhnya, namun jalan mulus tersebut baru tercapai di tahun 2021.
BACA JUGA:Sempat Dibebaskan, Mantan Mantri KUR Bank BUMN Lebong Kembali Jalani Sidang
Menurutnya, jika kuari tersebut beroperasi, maka bisa berdampak terhadap rusaknya akses jalan.
Selain itu, ia juga menilai aktivitas tambang tersebut dapat merusak ekosistem di sungai seperti abrasi sungai, air keruh, dan lainnya.
"Misalnya kuari itu beroperasi tentunya kendaraan berat lalu lalang setiap harinya. Kalau jalan itu rusak apa pihak kuari sanggup memperbaikinya? Saya pastikan tidak akan sanggup. Lebih banyak dampak negatifnya dibandingkan postifnya," sambungya.
BACA JUGA:DPRD Seluma Bakal Gelar RDP Pembahasan Realisasi Dana Stunting, Diagendakan Sesudah Pemilu
Lanjutnya, saat itu pihak kuari yang dikelola oleh CV TEW Sentra Abadi, mengatakan akan membuka perkebunan di desa setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: