Pengelola Tambang Kuari Diduga Palsukan Tanda Tangan Persetujuan Warga Desa Talang Alai

Pengelola Tambang Kuari Diduga Palsukan Tanda Tangan Persetujuan Warga Desa Talang Alai

Salah satu warga, Ujang Kasir menyebut, dirinya tidak pernah dilibatkan dalam proses pembahasan perizinan terkait berdirinya aktivitas tambang kuari.--(Sumber Foto: Julyan/BETV)

Sehingga pihak kuari pun membeli sebagian tanah masyarakat untuk dijadikan akses jalan nantinya. 

Akan tetapi setelah proses jual beli selesai, tanah yang awalnya ingin dijadikan perkebunan berubah menjadi galian c. Oleh sebab itulah masyarakat setempat menolak dengan tegas. 

BACA JUGA:Dukcapil: Kepemilikan Identitas Kependudukan di Bengkulu Tengah Capai 100 Persen

"Masyarakat senang awalnya pihak kuari mau membuat perkebunan, tapi setelah proses jual beli selesai berubah jadi galian c, sehingga masyarakat protes tidak setuju," sampainya.

BACA JUGA:Hari Terakhir Pindah Memilih, KPU Kota Bengkulu Catat 6.639 Pemilih Masuk DPTb

Sementara itu, Kepala Desa Talang Alai Iriawan mengatakan, pihaknya menerima surat pernyataan dan izin tetangga dari pihak kuari yang telah lengkap dan dibubuhi 17 tanda tangan dari masyarakat. 

Bahkan pihak kuari menyampaikan, bahwa pengelola meminta tanda tangan tersebut dengan mendatangi warga dari pintu ke pintu.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Bakal Gandeng PT. Telkom Kelola Gedung dan Pekerjakan Tenaga Honorer

"Yang saya terima surat pernyataan dan izin tetangga dari pihak perusahaan kuari sudah lengkap secara administrasi dan warga mendukung. Sehingga saya putuskan untuk menandatangi persetujuan rekomendasi izin kuari," ujarnya. 

BACA JUGA:Pembangunan Rumah Sakit Tino Galo, Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Anggaran Rp17 Miliar

Setelah Kades menandatangani surat persetujuan tersebut, masyarakat pun protes karena pihak kuari tidak pernah menemui warga apalagi meminta tanda tangan. 

"Sebelumnya juga sudah saya tanyakan, apa benar tanda tangan ini langsung dari pihak terkait. Pihak kuari membenarkan. Tapi setelah itu masyarakat protes karena tanda tangan itu dipalsukan. Dalam hal ini juga saya merasa ditipu," tutupnya. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: