Jumat Agung, Gereja Katolik Yohanes Bengkulu Tampilkan Drama Jalan Salib

Jumat Agung, Gereja Katolik Yohanes Bengkulu Tampilkan Drama Jalan Salib

Gereja Katolik Yohanes Bengkulu dipadati ratusan umat katolik, untuk menyaksikan langsung bagian dari peringatan Wafat Isa Almasih atau Jumat Agung ini.--(Sumber Foto: Robi/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS –Dalam rangka Jumat Agung atau  Peringatan wafatnya Isa Almasih oleh umat Kristiani di Bengkulu, Gereja Katolik Yohanes Bengkulu menampilkan drama aksi  teatrikal "Tablo" atau jalan salib, yang dimainkan oleh para remaja dan anak-anak untuk menggambarkan kilas balik dari pengorbanan Yesus menanggung dosa umat manusia.

BACA JUGA:Cek Daftar Harga iPhone 15, iPhaone 15 Plus, dan iPhone 15 Pro Max Hari, Terbaru Jumat 29 Maret 2024

Gereja Katolik Yohanes Bengkulu dipadati ratusan umat katolik, untuk menyaksikan langsung bagian dari peringatan Wafat Isa Almasih atau Jumat Agung ini.

Adegan dalam Katolik dikenal dengan perhentian yang mengisahkan awal mula Yesus ditangkap, disiksa hingga dipaku pada kayu salib.

BACA JUGA:Harga Tiket Pesawat di Bengkulu Mengacu Tarif Batas Atas, Segini Harganya Jelang Lebaran

Penderitaan Yesus diawali adegan perjamuan malam terakhir antara Yesus dan ke-12 murid-Nya lalu dilanjutkan dengan vonis mati Yesus oleh Pontius Pilatus karena dituduh sebagai pengkhianat.

BACA JUGA:Polsek Maje Beserta Brimob, Laksanakan Sterilisasi dan Pengamanan Natal di Gereja Gekisia Kaur

Yesus pun dengan ikhlas menerima hukuman dan memanggul sendiri Salib dari Taman Getsmani  menuju bukit Golgota sebagai lambang Yesus wafat untuk menanggung dosa umat manusia yang percaya kepada-Nya.

"Tablo merupakan semacam drama untuk menganti acara jalan salib yang mana mengkisahkan ketika yesus mulai dari Taman Getsemani menuju ke Golgota, makna tablo ini merupakan peragaan, kalau biasanya hanya teks saja, sekarang di peragakan dengan benar seperti dulu," jelas Kepala Paroki Santo Yohanes Penginjil Bengkulu Romo Paulus Sarmono, SCJ. 

Romo berharap dengan adanya tablo yang menganung tema keluarga, semua keluarga khatolik akan semakin berkembang menjadi keluarga yang lebih baik.

BACA JUGA:Datangi Gereja, Kapolres dan FKPD Mukomuko Cek Kesiapan Pengamanan Malam Natal

"Semoga bisa menjadi gereja kecil untuk keluarganya seperti doa, membaca kitab suci, melayani satu sama lain serta memberikan kesaksian yang baik bukan ke keluarga saja tetapi dengan orang sekitar juga," tutup Romo.


(Robi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: