Puluhan Mahasiswa Papua di Bengkulu Gelar Aksi Damai, Tuntut Tindak Tegas Pelanggaran HAM

Puluhan Mahasiswa Papua di Bengkulu Gelar Aksi Damai, Tuntut Tindak Tegas Pelanggaran HAM

Sebanyak 30 mahasiswa yang tergabung dalam Front Solidaritas Mahasiswa Papua Bengkulu, melakukan aksi damai di Bundaran Simpang Lima Kota Bengkulu Selasa 2 April 2024 sore pukul 16.30 WIB.--(Sumber Foto: CW/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Sebanyak 30 mahasiswa yang tergabung dalam Front Solidaritas mahasiswa Papua BENGKULU, melakukan aksi damai di Bundaran Simpang Lima Kota BENGKULU Selasa 2 April 2024 sore pukul 16.30 WIB.

Para mahasiswa Papua menuntut agar pemerintah menindak tegas pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua, dimana oknum TNI melakukan penyiksaan terhadap warga sipil Kabupaten Puncak Papua.

BACA JUGA:Pasutri di Mukomuko Kena Begal, Polisi Buru Pelaku

Kordinator Lapangan, Are Gwijangge menjelaskan, bahwa aksi tersebut dilakukan menyikapi penyiksaan tiga warga sipil oleh oknum aparat TNI di Desa Manggume Kabupaten Puncak Papua, pada 3 Februari 2024 lalu.

"Penangkapan dan penyiksaan terjadi terhadap 3 warga yakni, Warinus Murib (18) warga sipil, Definus Kogoya (19) mahasiswa, dan Alius Murib (19) mahasiswa, asal Distrik Omukia Kabupaten Puncak Papua," jelasnya.

BACA JUGA:Peran Penting Hari Penyiaran Nasional dalam Menjaga Kualitas Informasi

Are Gwijangge mengingatkan, tiga bulan yang lalu pernah terjadi pristiwa yang sama. Dimana 3 pelajar mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan, 2 diantaranya sampai hari ini masih ditahan dan 1 dinyatakan meninggal dunia.

"Kami meminta keadilan di situ, 2 masih ditahan, 1 dihilangkan nyawanya. Semua keluarga tidak terima jika kejadian ini tidak diusut tuntas. Kami sebagai mahasiswa Papua akan terus berorasi meminta kejadian ini ditindak dengan tegas," ujarnya saat wawancara BETV di Bundaran Simpang Lima.

BACA JUGA:Soal Kritik Pengamat Politik ke Dempo Xler, Aizan Dahlan: Jangan Terlalu Mudah Mendiskreditkan

Are Gwijangge menambahkan, dari tahun 1960 sampai hari ini peristiwa yang sama sering terjadi dan pihak penegak hukum tidak mampu menyelesaikan dengan secara tuntas.

"Maka kami datang ke sini untuk menuntut keadilan. Kami butuh keamanan di Papua sana bukan intimidasi dan penyiksaan, karena di Papua sekarang TNI Polri bukannya mengayomi kami, tapi malah melakukan tindakan penangkapan bahkan intimidasi," tegasnya.

BACA JUGA:Bupati Seluma Ajak Masyarakat Memakmurkan Masjid Saat Bulan Ramadhan

Terkait demonstrasi mahasiswa hari ini bukan hanya di Bengkulu, namun juga di seluruh provinsi di Indonssia, seperti Medan, Jakarta, Yogyakarta, Kalimantan, bahkan di Papua. 

Are gwijangge mengharapkan, agar peristiwa ini dapat segera diselsaiakan dan proses hukum harus ditegakkan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: