dempo

Kepemimpinan dalam Kelompok: Menghindari Jebakan Groupthink untuk Keputusan yang Lebih Baik

Kepemimpinan dalam Kelompok: Menghindari Jebakan Groupthink untuk Keputusan yang Lebih Baik

Ilustrasi kepemimpinan dalam kelompok.--(Sumber Foto: Farhan)

BETVNEWS - Kepemimpinan dalam konteks kelompok bukan hanya tentang pengambilan keputusan, namun juga tentang memastikan bahwa keputusan yang diambil mencerminkan hasil dari proses yang sehat dan seimbang. 

Namun kelompok-kelompok sering kali terjerumus ke dalam keadaan yang dikenal sebagai groupthink, yaitu keinginan untuk mencapai konsensus dapat menghasilkan keputusan yang kurang optimal dan bahkan berbahaya. 

Untuk memahami  pentingnya menghindari jebakan ini, kita bisa melihat konsep yang dipopulerkan oleh Irving Janis dalam bukunya yang terkenal Groupthink: A Psychological Study of Policy Making and Failure

BACA JUGA:Tantangan dan Perjuangan Literasi di Indonesia

Apa Itu Groupthink? 

Dalam groupthink, Janis menggambarkan fenomena dimana kelompok cenderung mengutamakan keharmonisan dan konsensus dibandingkan evaluasi kritis terhadap ide dan alternatif yang berbeda.

Hal ini terjadi ketika tekanan sosial dalam suatu kelompok membuat anggotanya enggan menyatakan perbedaan pendapat atau perbedaan pendapat  karena takut ditolak atau dianggap menentang. Akibatnya kelompok bisa dengan mudah sepakat, namun keputusan yang dihasilkan cenderung kurang rasional dan kurang beragam. 

BACA JUGA:Groupthink dalam Pengambilan Keputusan RUU KIP di DPR RI

Peran Kepemimpinan dalam Menghadapi Groupthink 

Dalam situasi ini peran pemimpin sangatlah penting. Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang memupuk diskusi terbuka, mendorong pemikiran kritis, dan menghargai kontribusi setiap anggota kelompok, bukan pemimpin yang hanya mencari konsensus. 

Dengan menciptakan lingkungan di mana perbedaan pendapat diterima dan dihormati, para pemimpin dapat membantu kelompok menghindari jebakan groupthink dan membuat keputusan yang lebih baik. 

BACA JUGA:Alasan di Balik Badan Publik dalam RUU KIP Sebagai Kasus Groupthink

Strategi Mengatasi Groupthink

Berdasarkan karya Janis, beberapa strategi dapat diterapkan untuk mengatasi groupthink, antara lain: 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: