Kapal Tak Bisa Masuk, 8 Ton Pisang di Pulau Enggano Terbuang Sia-sia

Kapal Tak Bisa Masuk, 8 Ton Pisang di Pulau Enggano Terbuang Sia-sia

Dampak ketidakmampuan kapal untuk masuk ke Pulau Enggano menyebabkan hasil produksi pertanian, khususnya pisang, tidak dapat diangkut ke luar pulau.--(Sumber Foto: Ilham/BETV)

Hal ini disebabkan ketinggian gelombang laut di sekitar Bengkulu yang tertuang pada peringatan dini dan gelombang tinggi No: ME.01.02/PD/13/TKP/VIII/BMKG-2024.

BACA JUGA:Keberangkatan KMP Pulo Tello ke Enggano Ditunda Akibat Cuaca Buruk

Berlaku, dari 14-15 Agustus 2024 hingga pukul 17.00 WIB, dimana prakira menyebutkan Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Tenggara Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 6-20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8-25 knot. 

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Pulau Enggano, Samudra Hindia barat Bengkulu Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Banten, Samudra Hindia selatan Banten, dan Selat Makassar bagian selatan.

BACA JUGA:Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-63, Belasan Pelajar di Kaur Tumbang Karena Dihidrasi

Cuaca tersebut, juga berlaku di perairan Bengkulu dan harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).

(Ilham)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: