5 Ciri Kentang Beracun dan Tak Layak Makan, Emak-emak Mesti Tahu!

5 Ciri Kentang Beracun dan Tak Layak Makan, Emak-emak Mesti Tahu!

Ilustrasi. 5 ciri kentang beracun dan tak layak makan, emak-emak mesti tahu!--(Sumber : Doc/BETV)

BETVNEWS - Emak-emak yang sering ke pasar perlu tahu jika terdapat ciri-ciri kentang beracun dan tak layak konsumsi sehingga dapat lebih selektif dalam memilih makanan. 

BACA JUGA:Inilah Sederet Manfaat Susu Kambing Bagi Kecantikan, Ampuh Mengatasi Jerawat hingga Mencerahkan Kulit

BACA JUGA:Pengidap Rematik Wajib Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini, Yuk Buat Sendiri di Rumah Agar Lebih Sehat, Ini Resepnya

Biasanya kentang yang disimpan terlalu lama akan menimbulkan tunas sehingga seringkali menjadi perdebatan apakah kentang tersebut masih bisa dikonsumsi atau tidak. 

Namun kebanyakan orang akan membuang tunas tersebut dan masih mengonsumsi kentang lantaran dianggap aman, meski sebagian lainnya beranggapan sebaliknya. 

Kentang sendiri memiliki kandungan glikoalkaloid yang merupakan senyawa alami yang biasanya ditemukan di dalam keluarga tanaman Solanaceae seperti tomat, kentang, dan juga terong. 

BACA JUGA:Ribuan Massa Aksi Tuntut Oknum Satpam DPRD Provinsi Bengkulu Dipecat Buntut Pemukulan Mahasiswa

BACA JUGA:Dinas PUPR Kota Bengkulu Akan Bangun 7 Ruang Terbuka Hijau di 2025

Di dalam kentang ini, terdapat dua jenis glikoalkaloid yang disebut solanin dan juga chaconine yang dapat menjadi racun alami untuk melindungi kentang tersebut dari hama. 

Biasanya senyawa ini akan terbentuk saat kentang mendapatkan paparan cahaya yang teerlalu lama dan bertunas. 

Toksisitas racun ini akan meningkiat jika tanaman kentang mengalami kerusakan, disimpan di tempat yang memiliki suhu rendah hingga saat terkena paparan cahaya yang terang. 

BACA JUGA:7 Minuman Herbal Bantu Redakan Gejala Rematik, Alami dan Aman Digunakan Setiap Waktu

BACA JUGA:177 Kepala Desa di Seluma Masa Jabatan 8 Tahun Dilantik Awal September

Sejatinya, senyawa glikoalkaloid ini memang merupakan racun alami yang melindungi kentang dari hama, namun jika racun ini dikonsumsi oleh manusia, manusia juga dapat beresiko keracunan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: