Harga Gas Elpiji 3 Kg di Bengkulu Mahal, Pertamina Ancam Beri Sanksi Pangkalan Jual Tak Sesuai HET

BENGKULU, BETVNEWS - Pertamina Patra Niaga wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbangsel) ancam berikan sanksi kepada pangkalan yang menjual gas Elpiji 3 Kilogram (Kg) tidak sesuai harga eceran tertinggi (HET) di wilayah setempat.

Hal ini menyikapi banyaknya keluhan masyarakat mengenai harga dan ketersediaan di level pengecer/toko kelontong yang sudah berada di luar kewenangan Pertamina untuk melakukan pengawasan dan penertiban.

BACA JUGA:Tumpang Tindih WIUP antara CV Agung Wijaya dan PT Pasopati Jaya Abdi, DLHK Bengkulu Angkat Bicara

Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan Pertamina terus mengimbau masyarakat untuk membeli gas Elpiji 3 Kg di pangkalan resmi Pertamina yang terjamin harga dan kualitasnya.

Pertamina juga dengan tegas telah menginstruksikan kepada seluruh agen dan pangkalan untuk dapat menyalurkan Elpiji bersubsidi sesuai dengan regulasi yang berlaku.

BACA JUGA:Capaian Kinerja JAM INTEL Kejagung RI dalam 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

“Pembelian Elpiji tabung 3 Kg hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang telah terdata. Pengguna Elpiji tabung 3 Kg dapat memeriksa statusnya dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di subpenyalur/pangkalan resmi,” jelas Nikho.

BACA JUGA:30 Calon Petugas Haji Provinsi Bengkulu Ikuti Seleksi CAT

Pertamina tidak segan memberikan sanksi terhadap agen dan pangkalan yang terbukti menjual LPG bersubsidi tidak sesuai aturan.

Pertamina mencatat, untuk realisasi penyaluran Elpiji 3 Kg di wilayah Bengkulu per tanggal 21 Januari 2025 sekitar 3.083 Metrik ton (MT).

BACA JUGA:Dua Pengedar Narkoba Asal Sumatera Utara Dilimpahkan ke Kejari Bengkulu

Pertamina juga mengajak masyarakat untuk dapat menggunakan Elpiji 3 Kg sesuai peruntukannya, dimana Elpiji 3 Kg merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus masyarakat yang kurang mampu. Serta menggunakan Elpiji Nonsubsidi seperti Brightgas 5,5 Kg dan 12 Kg bagi masyarakat mampu dan pelaku usaha non mikro.

(Ilham)

Sumber: