Ini Makna Perayaan Imlek Menurut Tokoh Masyarakat Buddha Kota Bengkulu

Ini Makna Perayaan Imlek Menurut Tokoh Masyarakat Buddha Kota Bengkulu

Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 di Kota Bengkulu berlangsung dengan penuh hikmat di Vihara Budayana, yang terletak di Jalan D.I. Panjaitan No. 161, Kampung China.--(Sumber Foto: Jalu/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 di Kota BENGKULU berlangsung dengan penuh hikmat di Vihara Budayana, yang terletak di Jalan D.I. Panjaitan No. 161, Kampung China.

Pelaksanaan ibadah ini menjadi momen sakral bagi umat Buddha dalam menyambut tahun baru dengan harapan dan kebersamaan.

BACA JUGA:5 Pimpinan Cabang Pemuda Panca Marga Kabupaten dan Kota Bengkulu Dilantik

Warlan, Pembina Masyarakat Buddha di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, menyampaikan bahwa Imlek tahun ini memiliki makna mendalam bagi umat Buddha.

Tahun Baru Imlek 2576 ini berada dalam penanggalan Shio Ular dengan elemen kayu, yang melambangkan kebijaksanaan dan harmoni.

"Makna Imlek tahun ini adalah bagaimana kita bisa bersatu. Umat Buddha diharapkan dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat," ujar Warlan.

BACA JUGA:Kebakaran Hebat di Desa Melati Harjo: Rumah, Mobil Innova dan 3 Motor Hangus Terbakar

Ia juga menekankan pentingnya menjaga toleransi antarumat beragama agar keharmonisan di Provinsi Bengkulu tetap terjaga dengan baik.

Menurut Warlan, perayaan Imlek dari tahun ke tahun tidak mengalami perubahan yang signifikan. Imlek bagi umat Buddha bukan hanya tentang kemeriahan, tetapi lebih kepada proses penyucian diri.

BACA JUGA:Watsons Buka Gerai ke-186 di Bencoolen Mall, Ada Diskon Khusus dan Voucher Rp50.000

"Sebagai umat Buddha, kita memahami bahwa perayaan Imlek bertujuan untuk memperbaiki diri dan melatih empat sifat luhur dalam ajaran Buddha, yaitu metta (cinta kasih), karuna (kasih sayang), mudita (rasa simpatik), dan upekkha (keseimbangan batin)," jelasnya.

Selain Imlek, umat Buddha juga menjalankan ibadah khusus pada hari Cei Cabo, yang merupakan bulan Tilem atau bulan gelap dan bulan terang dalam kalender lunar Buddha.

BACA JUGA:Harga Ikan di Pasar Bengkulu Naik, Penjual Akui Dampak Cuaca Buruk

Hari-hari ini menjadi momen penting bagi umat Buddha untuk memperdalam spiritualitas mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: