Reses DPRD Seluma Habiskan Rp750 Juta, Tokoh Masyarakat: Ajang Tampung Aspirasi, Nihil Realisasi

Reses DPRD Seluma Habiskan Rp750 Juta, Tokoh Masyarakat: Ajang Tampung Aspirasi, Nihil Realisasi

Reses DPRD Seluma Habiskan Rp750 Juta, Tokoh Masyarakat: Ajang Tampung Aspirasi, Nihil Realisasi--(Sumber Foto: Jul/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS – Kegiatan reses 30 Anggota DPRD Seluma yang menghamburkan anggaran Rp750 juta turut ditanggapi salah satu Tokoh Masyarakat setempat.

Pasalnya kegiatan reses ini dilaksanakan di tengah efisiensi anggaran serta ribuan tenaga honorer yang belum menerima gaji.

Mastawi, Tokoh Masyarakat di Kabupaten Seluma mengatakan bahwa reses DPRD Seluma dilaksanakan dengan tujuan menyerap aspirasi masyarakat dan bukan hanya anggarannya saja.

Hal ini mengingat fakta di lapangan sering kali banyak warga yang mempertanyakan kemana larinya anggaran besar tersebut, sebab hasil perjuangan aspirasi masyarakat hanya ditampung tanpa adanya realisasi.

Bahkan banyak dari aspirasi masyarakat tak dibahas saat rapat paripurna.

"Momentum reses ini benar benar harus menyerap aspirasi masyarakat, jangan hanya sekedar ditampung saja, tapi aspirasi masyarakat harus diperjuangkan," tegas Mastawi.

Menurut Mastawi yang juga Mantan Anggota DPRD Seluma ini, reses yang seharusnya menjadi forum penting bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada wakilnya di DPRD, namun kerap kali praktik di lapangan justru menunjukkan hal yang berbeda, dan terkesan hanya seremonial saja.

Lanjut, ia mengatakan anggaran Reses mencapai ratusan juta juga rentan disalahgunakan.  

Anggaran yang seharusnya diperuntukkan untuk penyediaan makanan dan minuman jamuan tamu dan fasiltas pendukung lain  saat turun ke daerah pemilihan menemui masyarakat, kenyataannya hanya meminjam fasiltas dari desa. Padahal segala fasilitas dan sebagainya sudah dianggarkan.

"Di zaman saya dulu, reses itu ada juklak dan juknisnya. Sekali reses ada anggaran untuk sewa kursi, tenda, sound system, snack, dan transportasi. Tapi sekarang, banyak anggota DPRD hanya menggelar pertemuan di rumah warga tanpa fasilitas tersebut, bahkan hanya meminjam peralatan dari desa. Ini jelas rentan penyalahgunaan anggaran," kata Mastawi

"Anggaran tertulis untuk sewa ini dan itu, tapi kenyataannya peralatan mereka pinjam. Lalu bagaimana pertanggungjawaban anggarannya," sambung Mastawi.

Untuk itu, ia meminta DPRD memanfaatkan momentum reses untuk menyerap aspirasi masyrakat dan memastikan aspirasi tersebut diakomodir.

"Reses dibiayai dari anggaran rakyat, maka sudah sepatutnya digunakan untuk kepentingan rakyat serta mengawal dan memastikan segala aspirasinya diakomodir, janga hanya sekedar ditampung saja," sampainya Mastawi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: