Ciri-Ciri KDRT Finansial
1. Pasangan dilarang bekerja
Seseorang terkadang melarang pasangannya untuk bekerja. Alasannya untuk fokus mengurus suami dan anak, sekalipun pasangan tidak selingkuh.
Padahal yang sebenarnya terjadi adalah melarang pasangannya untuk bekerja, karena tidak ingin pasangannya memiliki jabatan dan gaji yang lebih tinggi.
BACA JUGA:Pembangunan Rumah Adat Dilanjutkan, Ini Besaran Anggaran yang Disiapkan
Hal ini termasuk dalam karakteristik kekerasan dalam rumah tangga keuangan.
2. Berkuasa dalam mengelola uang
Ciri kekerasan dalam rumah tangga finansial selanjutnya adalah tentang mengelola atau mengelola uang.
BACA JUGA:Pelajar Nekat Akhiri Hidup, Kabarnya Minta Dibelikan Sesuatu?
Walaupun kebutuhan rumah tangga ditanggung penuh oleh suami karena istri tidak bekerja, bukan berarti suami lebih berhak mengatur atau menggunakan uang.
Istri harus memiliki hak yang sama dalam penggunaannya.
Selain jatah untuk keluarga, suami juga perlu memberikan jatah untuk istrinya, seperti belanja kosmetik, baju, dan lain-lain.
BACA JUGA:Kenali 7 Penyebab Rambut Mudah Rontok hingga Tipsnya di Sini, nomor 3 dan 4 Sering Terjadi
3. Mengambil keputusan keuangan secara sepihak
Selanjutnya adalah mengambil keputusan keuangan secara sepihak atau tanpa melibatkan pasangan.
Misalnya mengenai jatah pokok bulanan, dimana sejumlah rupiah harus mencukupi.