Hanya saja, riset di dalam IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (2019) menunjukkan bahwa beras ketan memiliki kandungan 98% amilopektin (molekul sejenis pati).
Untuk itu, jenis beras tersebut juga akan sulit untuk dicerna dan diserap dalam tubuh.
BACA JUGA:Hari Terakhir Audisi Pintar Season 6, Peserta Semakin Ramai
4. Beras merah
Selanjutnya ada jenis beras merah, misalnya beras merah Himalaya dan juga beras kargo merah Thailand, keduanya mengandung beragam zat gizi serta senyawa bermanfaat.
Perlu diketahui, bahwa jenis beras merah tersebut berbeda dengan beras merah pada umumnya yang dikenal di Indonesia, yaitu beras cokelat.
BACA JUGA:Apes Banget! Motor Mahasiswa Hilang di Parkiran Kampus, CCTV Mati
Jenis beras tersebut lebih tinggi protein serta serat dibandingkan beras putih. Selain itu beras merah juga kaya kandungan antioksidan.
Sebuah penelitian membuktikan terkait manfaat beras merah yang punya potensi dalam melawan radikal bebas.
Tak hanya itu saja, beras tersebut juga mengandung antioksidan flavonoid lebih tinggi dibandingkan beras cokelat.
BACA JUGA:Dana Banpol Segera Cair, PDIP Terbanyak
Flavonoid bisa membantu untuk mengurangi peradangan di tubuh, sehingga dapat mengurangi risiko penyakit kronis, misal penyakit jantung, diabetes tipe 2, hingga kerusakan organ hati.
Hanya saja, efek samping bila makan berlebihan beras merah bisa menimbulkan rasa tak nyaman perut yang parah, nyeri, hingga gangguan pencernaan.
5. Beras cokelat
BACA JUGA:6 Tips Liburan Smart, Tetap Hemat dan Bijak Mengatur Keuangan
Beras cokelat juga melalui proses penggilingan, hanya saja tidak sama dengan beras putih.