BETVNEWS - Melayani masyarakat merupakan salah satu yang terus dilakukan oleh Kodim 0408 Bengkulu Selatan, pasalnya ini merupakan salah satu bentuk kepedulian dan terus dilakukan untuk membantu masyarakat yang dalam kesulitan.
Lantaran alur aliran sungai Kedurang mengancam terjadinya erosi dan dapat merusak pondasi jembatan di Desa Sukarami, sehingga Kodim 0408 melakukan kegiatan Karya Bhakti dengan merubah alur sungai tersebut.
Terlebih jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses masyarakat untuk menuju ke perkebunan, yang ada di Kecamatan Kedurang Ilir Kabupaten Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Penentuan Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2023, Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad!
Awalnya, Kodim 0408 Bengkulu Selatan menerima laporan dari masyarakat Desa Sukarami, Desa Pagar Banyu dan Desa Betungan. Bahwa setelah terjadinya banjir mengakibatkan alur air menghantam pondasi tiang jembatan.
Menurut Ujang Ismaladi, Kepala Desa Sukarami, pihaknya telah meminta bantuan Kodim 0408 untuk membantu mengatasi masalah erosi yang mengancam kerusakan pada pondasi jembatan.
BACA JUGA:7 Fakta OTT di Kabupaten Seluma, Seret Kadis Kesehatan hingga Penetapan Tersangka
Karena jembatan merupakan akses untuk petani menuju perkebunan, sawah sehingga ditakutkan jika tidak segera diperbaiki akan rusak dan mereka kesulitan dalam mengeluarkan hasil panen.
"Kita meminta bantuan kepada Kodim 0408, dan alhamdulilah kami bisa dibantu," sampainya.
BACA JUGA:Jadwal Libur dan Cuti Bersama Lebaran 2023, Cek Tips Mudik di Sini!
Sementara itu, Komandan Kodim 0408 Bengkulu Selatan, Letkol Inf Aswin Suladi menjelaskan, bahwa setelah menerima laporan tersebut pihaknya langsung meninjau ke lokasi.
Kemudian mencari solusi untuk segera mengatasi persoalan tersebut, setelah berkoordinasi kemudian Kodim 0408 Bengkulu Selatan meminjam Excavator dari pihak kontraktor.
BACA JUGA:Dugaan Korupsi, Kejari Geledah Kantor Desa Urai Bengkulu Utara
Kebetulan memang di lokasi tersebut, sedang berlangsung pembangunan jalan sehingga pihaknya bisa meminjam alat yang sedang tidak digunakan.
"Bersama dengan masyarakat dan Pemerintah Desa, kita langsung melakukan gotong royong untuk mengeruk sungai dan merubah alur sungai," ujarnya.