Juga, semua pasukan berkumpul di depan Rasulullah SAW. Mereka menyapa Rasulullah SAW dan beliau membalas salam mereka. Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
"Beri tahu saudara-saudaramu di sini apa yang terjadi selama bepergian, agar aku bisa bersaksi apa yang kamu katakan, karena Jibril mengatakan yang sebenarnya tentang apa yang kamu katakan."
BACA JUGA:Jaksa Agung Buka Munas PERSAJA 2023, Sinergi dan Kolaborasi Untuk Kemajuan Negeri
Salah satu pasukan kemudian menjawab,
"Wahai Rasulullah, ketika kami sudah dekat dengan pasukan musuh, kami mengirim mata-mata ke pihak mereka untuk memberi tahu pasukan kami tentang kondisi dan jumlah mereka. Kemudian mata-mata mendatangi kami dan berkata: "Jumlah mereka seribu", sedangkan jumlah kami dua ribu".
BACA JUGA:Naudzubillah! Begini Cara Malaikat Malik Menyambut Penghuni Neraka
"Tapi seribu pasukan musuh itu hanya menunggu di luar benteng kota. Sementara itu, tiga ribu pasukan menunggu di jantung kota. Mereka sengaja menggunakan tipu muslihat bahwa kekuatan mereka hanya seribu prajurit agar kita berani melawan mereka dan memenangkan pertempuran."
Kemudian, pasukan musuh di dalam kota menutup gerbang, sementara pasukan muslimin menunggu di luar gerbang. Saat malam tiba, mereka tiba-tiba membuka gerbang sementara pasukan muslimin sedang tertidur lelap.
BACA JUGA:Dinno Budi Laksono, Putra Asli Mukomuko Menuju Senayan, Bawa Karya untuk Berjuang
Namun, kecuali Zaid bin Haritsah, Qatadah bin Nu'man, Abdullah bin Rawahah, dan Qois bin Ashim yang sibuk melaksanakan shalat malam dan mengaji Al-Quran di empat penjuru perkemahan.
Dalam kegelapan total itu, musuh menyerang kaum muslimin dan menghujani mereka dengan panah sehingga mereka tidak bisa melarikan diri karena kegelapan malam. Di tengah kekacauan itu, kaum Muslimin tiba-tiba melihat cahaya yang datang dari pembaca Quran.
BACA JUGA:Api Melahap Rumah Milik Nelayan di Kaur
Mereka melihat cahaya seperti api keluar dari mulut Qais bin Asim, serta cahaya layaknya bintang kejora keluar dari mulut Qatadah bin Nu'man.
Selanjutnya cahaya seperti cahaya bulan keluar dari mulut Abdullah bin Rawahah, lalu muncul cahaya seperti cahaya matahari yang keluar dari mulut Zaid bin Haritsah.
BACA JUGA:5 Amalan Ini Bisa Menghapus Dosa Besar Maupun Kecil, Segera Amalkan!
Keempat cahaya ini menerangi kaum muslimin dan membuat kegelapan malam seperti masih siang.