Tak hanya itu, Fajar menuturkan bahwa adanya fenomena varian KrisMuha tersebut, berkat interaksi secara intens antara pelajar Muslim dan Kristen di lingkungan pendidikan setiap sekolah Muhammadiyah.
Walau begitu, perlu menjadi catatan bahwa interaksi itu tidak menghilangkan identitas mereka sebagaimana penganut Kristen yang taat.
BACA JUGA:Aksi Seorang Pria Gasak Motor Jamaah saat Salat Subuh, Terekam CCTV
Diungkap Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti bahwa mulanya, buku tersebut diterbitkan pada 2009 hanya saja kurang detail sebab datanya kurang lengkap.
"Buku yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas (Kompas Gramedia) telah mengalami penyempurnaan yang komprehensif dan juga telah diperbaiki dengan baik," ungkap Mu'ti.
BACA JUGA:Festival Pendidikan Astra 2023, Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan
Kembali disampaikannya, bahwa pada bagian bab dua khususnya di buku tersebut, mengenai akar pluralisme dalam pendidikan Muhammadiyah di tingkat akar rumput.(*)