Bahkan beliau adalah salah seorang hakim di antara hakim-hakim umat ini."
2. Menghapus jizyah
Selanjutnya, Nabi Isa AS juga akan bertugas untuk menghapus jizyah, yakni suatu upeti atau pajak per kapita yang kemudian diberikan pada penduduk non-Muslim di negara di bawah peraturan Islam.
BACA JUGA:Fenomena Alam Langka di Arab Saudi, Benarkah Pertanda Kiamat?
Dengan jizyah tersebut, non-Muslim dapat tinggal di daerah tertentu dengan damai.
Sehingga turunnya Nabi Isa AS, nanti tidak akan ada beban yang dilimpahkan umat Islam. Sebagaimana Imam An-Nawawi rahimahullah mengatakan, bahwa:
"Makna yang benar adalah bahwa beliau (Nabi Isa) tidak akan menerima jizyah, tidak akan menerima apa pun dari orang kafir kecuali Islam.
BACA JUGA:Keberadaan HP Sebagai Penyumbang Tanda Kiamat, Begini Penjelasannya
Adapun orang kafir yang tetap ingin membayar jizyah, mereka tidak akan dilindungi. Bahkan, beliau hanya mau menerima keislaman (orang kafir).
Jika enggan, ia akan dibunuh. Demikian yang dikatakan oleh Abu Sulaiman al-Khaththabi rahimahullah dan para ulama selain beliau."
(Lihat kitab Syarh An-Nawawi, 2/367)
BACA JUGA:Astagfirullah! 3 Mega Proyek Arab Saudi Ini Dikaitkan dengan Tanda-tanda Kiamat, Apa Saja?
3. Menghilangkan simbol non-Muslim
Selain itu, tugas lainnya bahwa Nabi Isa AS akan bertugas untuk menghilangkan simbol-simbol non-Muslim.
Dalam hal tersebut, diketahui ada benda kepercayaan orang non-Muslim berupa simbol keyakinan dan tergambar sosok yang sebenarnya bukan Tuhan, tapi nabi yang menjadi utusan Allah Ta'ala.
BACA JUGA:Isaac Newton Prediksi Kiamat dalam Sebuah Surat, Terjadi Tahun 2060