10. Ritual Tiwah – Kalimantan Tengah
Di Kalimantan Tengah terdapat tradisi khusus yang dilakukan untuk orang yang sudah lama meninggal. Upacara Tiwah ini biasa dilakukan oleh suku Dayak untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke sebuah rumah yang disebut Sandung bertujuan untuk meluruskan perjalanan arwah menuju Lewu Tatau atau surga.
BACA JUGA:4 Daerah di Indonesia Ini Punya Tradisi Unik yang Tak Biasa Wanita Melamar Pria
11. Tradisi Potong Jari – Papua
Tradisi yang terbilang ekstrim ini memang sudah banyak ditinggalkan oleh suku Dani. Potong jari adalah tradisi untuk menunjukan kesedihan karena ditinggal oleh anggota keluarga. Bagi suku Dani jari mempunyai arti yang lebih dalam, disimbolkan sebagai bentuk kerukunan, kebersatuan, dan kekuatan dalam diri manusia ataupun sebuah keluarga.
BACA JUGA:6 Suku di Dunia Punya Tradisi Seksual Paling Aneh Tak Lazim, Nomor 2 dan 4 Menggelikan!
12. Gigi Runcing Suku Mentawai – Kalimantan
Bagi suku Mentawai wanita yang cantik harus memenuhi tiga kriteria. Pertama, telinganya yang panjang. Kedua, tubuhnya dihiasi titi atau tato. Ketiga, giginya yang runcing. Tradisi untuk meruncingkan gigi ini diyakini akan menambah kecantikan sang wanita.
13. Tradisi Mangongkal Holi - Sumatera Utara
Mangongkal Holi adalah tradisi membongkar kembali tulang belulang orang yang sudah meninggal dari kurburan kemudian ditempatkan ke tempat yang dianggap baik dan layak.
Tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun dari zaman neneka moyang Suku Batak dan diselenggarakan jika anggota keluarga didatangi lewat mimpi oleh seorang anggota keluarga yang sudah meninggal dunia.
Prosesi Mangongkal Holi dilakukan oleh beberapa anggota keluarga yang masuk ke dalam perkumpulan keturunan leluhir. Sesaat sebelum makam digali, anggota keluarga harus telibat dalam acara doa.
14.Bagikan Ketupat Jembut - Jawa Tengah
Ketika mendengar namanya kita pasti merasa janggal dan jorok juga menggelikan, hal ini karena nama ketupat jembut berasal dari bentuk tauge yang keluar dari ketupat menyerupai rambut kemaluan.
Warga di Semarang Jawa Tengah membuat plesetan dengan nama tersebut sebagai bahan candaan dan ciri khas di Tradisi Syawalan ini.
Walaupun namanya menggelikan, tapi makna tradisi ini adalah tradisi sederhana, rendah hati dan tidak sombong, sehingga bukan bermaksud negatif atau pun juga digunakan sebagai penghinaan.