Keunikan Penduduk Asli Jepang, Suku Ainu yang Sempat Terlupakan Kini Diakui

Kamis 13-07-2023,21:30 WIB
Reporter : Annisa
Editor : Wizon Paidi

Saat di sungai penduduk Ainu akan memancing ikan salmon.

Alat yang mereka gunakan misalnya, panah, jebakan, merek (tombak), kite (harpun), jaring, hingga makiri (pisau).

BACA JUGA:Mengenal Shinzen Shiki, Tradisi Pernikahan Unik dari Penganut Agama Shinto di Jepang

Tak hanya berburu, suku ini juga melakukan aktivitas bercocok tanam dan mengumpulkan sayuran. Lantas cara hidup mereka pun berubah sejalan adanya perkembangan zaman.

Deskriminasi yang dialami Suku Ainu

Perlakuan deskriminasi serta penolakan yang mereka alami memang begitu berat.

BACA JUGA:Mengenal Tradisi Jepang, Ini yang Perlu Diperhatikan Saat 'Nyotaimori', Apa Itu?

Hanya saja suku Ainu tidak patah semangat, mereka tetap berupaya dalam mewariskan kultur yang melekat hingga pada genersi selanjutnya.

Hal tersebut terjadi sejak abad ke-19 bersamaan dengan itu terbit Hukum untuk Perlindungan Peduduk Asli Hokkaido Aborigin di tahun 1899.

Adanya kebijakan tersebut, Suku Ainu dilarang berburu rusa maupun memancing ikan Salmon, sesuai undang-undang mereka kemudian menjadi petani.

BACA JUGA:Unik! Ada Festival Memaki di Jepang, Pesertanya Bebas Ngomong Kasar dan Kotor

Lantas, Suku Ainu sendiri harus menyesuaikan mengikuti dan melaraskan diri sebagai orang Jepang, misalnya dari bahasa, nama, hingga budaya.

Bahkan mereka dilarang untuk menjalani praktik adat Ainu kuno, misalnya melibatkan beruang dalam upacara tradisional Ainu.

Mirisnya, penduduk asli Jepang tersebut akhirnya mengalami perubahan besar, baik struktur sosial maupun lingkungan hidup mereka, karena adanya peraturan serta pembatasan adat, bahasa, sekaligus mata pencaharian dari suku Ainu.

BACA JUGA:Ekstrem! Hewan Beracun Ini Diolah Jadi Hidangan Mewah di Jepang, Berani Coba?

Berkaitan dengan pernikahan, wanita Ainu harus menjalani hidup berpasangan dengan orang Jepang.

Kategori :