BENGKULU, BETVNEWS - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat penyumbang indeks harga konsumen (Inflasi) Provinsi Bengkulu bulan September 2023 yakni kelompok komoditas makanan minuman mulai dari beras hingga jengkol sebesar 0,23 persen.
BACA JUGA:Stok Aman, Pemprov Bengkulu Punya Cadangan 69 Ton Beras
Dengan rincian penyumbang paling besar yakni beras 0,24 persen, lalu diikuti bensin 0,5 persen, cabai merah 0,3 persen, kopi bubuk 0,02 persen, emas perhiasan 0,02 persen, hingga jengkol 0,01 persen. Sementara pada Agustus lalu Provinsi Bengkulu mengalami deflasi 0,07 persen.
BACA JUGA:Dini Hari Tadi Terjadi Kebakaran di Balai Desa Muara Danau Seluma
Kepala BPS Provinsi Bengkulu Ir. Win Rizal, M.E menyampaikan bahwa komoditas yang memberikan andil terjadinya Inflasi di Provinsi Bengkulu adalah beras.
Karena memang komoditas beras harus dijaga harganya karena bobot tertinggi penyumbang inflasi yakni beras. Kalau komoditas lain tidak terlalu pengaruh tetapi kalau beras Rp50 saja bisa bobotnya sudah tinggi dan mampu mengangkat inflasi.
BACA JUGA:Data BPS, Penghasilan Bawah Rp2.509.199 Perbulan di Bengkulu Masuk Kategori Keluarga Miskin
"Pemerintah daerah dan instansi terkait sedang berupaya menurunkan harga beras agar harga beras tidak terus naik. Karena saat ini harga memang sudah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), minimal di sesuai HET sudah stabil," kata Win Rizal, Selasa Oktober 2023.
BACA JUGA:Kendalikan Inflasi, Pemprov Akan Pantau Harga Komoditas di Pasar
Win Rizal menjelaskan, salah satu upaya menurunkan inflasi dengan melaksanakan pasar murah tetapi titik lokasi harus tepat karena jika di lakukan di pasar maka akan kalah dengan pedagang pada umumnya.
BACA JUGA:Pelaku Penggelapan 40 Mobil Rental Ternyata Caleg DPRD Mukomuko
"Tempat yang efektif seperti pada saat penerimaan bantuan langsung tunai karena masyarakat pangsung belanja tetapi dilakukan di pasar percuma saja karena kalah dengan pedagang," jelas Win Rizal.
BACA JUGA:Syarat Pendaftaran BPS 2023 bagi Lulusan SMA, Cek Program Studinya Sini!
Diketahui saat ini untuk HET Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) ditetapkan Rp 11.500 per kilogram atau Rp 57.500 per karung ukuran 5 kilogram. Namun di pasaran ada menjual mencapai Rp 66 ribu per karung yang berisi 5 kilogram.
(*)