BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Pingsan Saat Puasa, hingga Turun Surah Al Baqarah Ayat 187!
Abu Dzar RA kemudian menjawab, "Sop saya hanya terdiri dari air putih, dibubuhi garam, serta sedikit irisan bawang."
Mendengar hal tersebut, Rasulullah sama sekali tidak mempermasalahkan hal tersebut. "Tidak mengapa," terang beliau.
Kemudian Abu Dzar RA menjalankan sesuai yang diperintahkan Rasulullah SAW. Dengan begitu, tetangga yang mendapatkan sop dari Abu Dzar ini merasa terharu.
Lantas dengan kebaikan Abu Dzar, tetangganya membalas sop tersebut dengan menu yang jauh lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa, kita perlu untuk berbuat kebaikan meskipun kecil, hal tersebut cukup bermakna.
BACA JUGA:Ada Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Awalnya Tidak Niat Menikah, Berubah Pikiran Karena Hal Ini!
Diketahui dari buku The Great Sahabat karya Rizem Aizid, diceritakan bahwa sebelum masuk Islam, Abu Dzar RA adalah seorang perampok. Dia berasal dari keluarga Al-Ghiffar serta dibesarkan di lingkungan perampok.
Abu Dzar memiliki nama lengkap Abu Dzar Jundub bin Junadah bin Sufyan al-Ghifari. Beliau sudah terbiasa dengan kekerasan serta teror sejak kecil.
Maka dari itu, Abu Dzar RA menjadi salah satu perampok ulung serta disegani banyak orang. Hingga hidayah dari Allah SWT akhirnya datang.
BACA JUGA:Kisah Malaikat Jibril Menjelma Jadi Sahabat Nabi Saat Bertemu Rasulullah SAW, Begini Sosoknya!
Abu Dzar RA sangat menyesali perbuatannya yang menimbulkan penderitaan dan kerugian bagi para korbannya. Harta dan penderitaan para korban akibat perbuatannya, menjadi pembuka bagi cahaya Ilahi untuk masuk ke dalam hati Abu Dzar RA. Akhirnya dia meminta semua temannya untuk bertobat, tetapi kaumnya menolak dan dia diusir dari tanah airnya sendiri.
Ia tidak sendirian, ditemani ibu dan kakaknya bernama Anis al-Ghiffari. Mereka kemudian pindah ke Najd Atas. Abu Dzar RA akhirnya menjadi tokoh revolusioner di kediaman barunya, dengan usahanya sendiri kemudian ia menciptakan banyak ide revolusioner.
Namun sayangnya ide tersebut ditolak oleh masyarakat setempat. Akhirnya Abu Dzar RA hijrah ke Mekkah. Sesampainya di sana, Mekkah dalam keadaan kacau balau dan terjadi konflik antara suku kafir Quraisy dengan kaum muslimin.
BACA JUGA:Masya Allah! Kisah Sahabat Nabi Muhammad SAW, Keluar Cahaya dari Mulut Empat Pejuang Islam
Dari situlah Abu Dzar RA langsung tertarik untuk masuk Islam. Sesampainya di Mekkah, ia langsung menuju rumah Nabi untuk berbai'at.
Namun, sangat disayangkan ia tidak bisa bertemu dengan Rasulullah SAW hari itu. Abu Dzar RA baru bisa bertemu dengan nabi pada hari kedua setelah kedatangannya di Mekkah.