BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi Muhammad SAW, Abu Thalhah Ternyata Masuk Surga Karena Hal Ini, Masya Allah
Sebelum anak-anaknya terbangun, beliau pun mengumpulkan kurma-kurma yang jatuh di perkarangan rumahnya, setelah itu kurma tersebut pun dikembalikan kepada pemiliknya.
Lantas Abu Dujanah bercerita kepada Nabi Muhammad SAW, bahwa pernah ketahuan anaknya sedang memakan kurma yang telah terjatuh dari pohon tetangganya.
Setelah Rasulullah SAW mendengar cerita tersebut, beliau mulai berkaca-kaca dan meneteslah air matanya begitu deras. Lalu, Nabi Muhammad pun mencari tahu siapa gerangan pemilik dari pohon kurma yang diceritakan Abu Dujanah.
BACA JUGA:Kisah Abu Lubabah Sahabat Nabi Muhammad SAW, Ini Awal Mula Berkhianat hingga Bertobat
Pemilik pohon tersebut dikatakan adalah seorang laki-laki yang munafik. Datanglah beliau ke sana, menemui pemilik pohon kurma yang disampaikan Abu Dujanah.
Rasululullah lalu mengatakan, "Apa bisa engkau menjual pohon kurma itu? Aku akan membelinya dengan pohon senilai 10 kali lipat.
Pohon itu terbuat dari batu zamrud berwarna biru, disirami emas merah, tangkainya dari mutiara putih. Di situ tersedia bidadari yang cantik jelita sesuai dengan hitungan buah kurma yang ada."
"Saya tidak pernah berdagang dengan memakai sistem jatuh tempo. Saya tidak mau menjual apa pun kecuali dengan uang kontan dan ingin dibayar saat ini juga," jawab laki-laki munjafik itu dengan tegas.
BACA JUGA:Namanya Qais bin Shirmah, Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Pingsan saat Puasa, Cek Kisahnya di Sini
Kemudian, datang Abu Bakar as-Shiddiq dan berkata, "Ya sudah, aku beli dengan sepuluh kali lipat dari tumbuhan kurma milikmu yang jenisnya tidak ada di kota ini (lebih bagus jenisnya)."
"Ya sudah, aku jual," ujarnya ia pun terlihat kegirangan.
Abu Bakar menyahut, "Bagus, aku beli." Kesepakatan pun terjadi, Abu Bakar kemudian langsung menyerahkan pohon kurma tersebut pada Abu Dujanah.
Rasulullah bersabda, "Hai Abu Bakar, aku yang menanggung gantinya untukmu."
Abu Bakar dan Abu Dujanah pun gembira bukan main, setelah mendengar sabda Nabi Muhammad SAW. Sementara si munafik berjalan menuju istrinya. Lalu diceritakan kejadian yang baru ia alami.