Wanita Panutan! Ini Kisah Saudah binti Zam'ah, Seorang Istri Humoris yang Setia

Jumat 15-03-2024,23:55 WIB
Reporter : Annisa
Editor : Wizon Paidi

Istri Nabi tersebut merupakan putri dari Zam'ah bin Qais dari Suku Quraisy. Ia asalnya dari keturunan Luaiy, salah satu nenek moyang Nabi Muhammad SAW.

Kabar baiknya ialah ayah Saudah menjadi salah satu orang yang pertama memeluk Islam di awal masa kenabiannya. Saudah menyadari di masa awal pernikahannya dengan Nabi, bahwa ia tak dapat menggantikan peran Khadijah.

BACA JUGA:Kisah Khadijah, Istri Nabi Muhammad SAW Dikenal Setia dan Penyayang, Siapa Sangka Dicemburui Aisyah!

Hanya saja, Saudah menilai bahwa pernikahannya tersebut merupakan bentuk dari kebajikan, kasih sayang serta pelipur lara untuk Rasulullah SAW. Di dalam rumah tangga Nabi Muhammad, Saudah mampu menciptakan kegembiraan serta keharmonisan selaku istrinya.

Dikenal sebagai wanita yang memiliki keahlian humor tinggi, Saudah mampu membuat suasana Nabi Muhammad SAW bergembira, ceria dan bahagia. Bagaimana tidak, diketahui ia senantiasa berbicara hal yang lucu.

BACA JUGA:Sungguh Mulia! Mengenal Para Istri Nabi Muhammad SAW, Salah Satunya Ada yang Dinikahi Masih Gadis

Suatu hari, dalam riwayat Ibrahim An Nakha'i bahwa Saudah pernah berkata kepada Nabi Muhammad SAW, "Wahai Rasulullah SAW, tadi malam aku salat di belakangmu. Selanjutnya, ketika rukuk, punggung engkau menyentuh hidungku dengan keras. Aku langsung memegang hidungku karena takut keluar darah." Dengan perkataan Saudah tersebut, Rasulullah pun tertawa.

Namun, kala itu Nabi Muhammad SAW pernah berniat untuk menceraikan Saudah. Hal tersebut terjadi sebab ada anggapan bahwa Saudah merasa sedih karena Rasulullah menikah dengannya hanya sebatas kasihan pada dirinya. Lantas, Saudah yang mendengar hal tersebut, meminta Nabi Muhammad SAW untuk tak melakukannya.

BACA JUGA:Bikin Terenyuh! Kisah Aisyah Istri Nabi Muhammad SAW, Dapat Fitnah Oleh Kaum Munafik, Apa yang Terjadi?

Beekata Saudah, "Pertahankan aku, wahai Rasulullah. Demi Allah, aku tidaklah berambisi untuk memiliki suami, tetapi aku berharap bahwa saat Allah membangkitkanku pada hari kiamat nanti, aku bangkit sebagai istrimu."

Bahkan, Saudah pun rela jika memberikan malam yang seharusnya Nabi bersamanya, lantas diberikan kepada Aisyah. Kemudian, Rasulullah SAW akhirnya mengabulkan permintaan tersebut untuk Saudah. Adanya peristiwa tersebut, kemudian Allah SWT berfirman dalam surah an-Nisa ayat 128, yang artinya:

"Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik."

BACA JUGA:Mengenal 13 Istri Nabi Muhammad SAW, Ada Kisah Dibalik Pernikahannya Apa Itu?

Turunnya surah tersebut merupakan dasar dalam suatu hubungan atau ikatan rumah tangga sesuai nilai-nilai keislaman. Tidak hanya itu, Saudah pun meriwayatkan sejumlah hadits serta mengabarkan sunah-sunah Nabi Muhammad SAW.

Diketahui ada lima hadits yang diriwayatkan dari Saudah, yakni diriwayatkan oleh para imam terkemuka misalnya Imam Ahmad, Imam Bukhari, Abu Dawud, dan Nasa'i.

Istri Nabi tersebut kemudian meninggal saat sudah masa akhir kekhalifahan Umar bin Khattab, di Madinah tepatnya pada 54 Hijriyah. Saat kepergian Saudah, Aisyah pun senantiasa mengenang perlakuan dan pengaruhnya secara jujur.

Kategori :