BENGKULU, BETVNEWS - Sebanyak 18 kontainer dengan komoditas kayu karet olahan di ekspor langsung ke negara China dari Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu untuk perdana.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyampaikan, kedepan diharapkan ekspor dilakukan dengan rutin berbagai komoditas unggulan yang ada di Bengkulu.
BACA JUGA:Tidak Memenuhi Kuorum, Rapat Paripurna DPRD Seluma Agenda Penyampaian LKPJ 2023 Kembali Ditunda
Di sisi lain, manajemen Pelindo bertanggungjawab untuk menyiapkan berbagai fasilitas pendukung untuk ekspor. Seperti alur laut harus terjamin sepanjang tahun tetap terjaga dengan kedalaman yang menjadi standar.
"Tanggung jawab Pelindo memastikan alur pelayaran normal sepanjang tahun. Kemudian penerapan operasi pelabuhan 24 jam, mukai melaksanakan sistem digital agar pelaku usaha merasa nyaman," kata Gubernur Rohidin usai launching Container Export di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, Rabu 3 April 2024.
BACA JUGA:Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Sebut Harga Karet Alami Tren Kenaikan
Selain itu, Gubernur Rohidin menyampaikan, beberapa Organisasi Perangkat Dserah (OPD) seperti Dinas Perindustrian dan Pedagangan, Dinas TPHP dan lainnya harus mendata potensi komoditas unggulan yang ada bisa di ekspor.
"Jadi datang ke sini bukan hanya sekedar datang saja tetapi setelah ini data komoditas yang bisa diekspor didata, itu namanya bekerja," ujar Rohidin.
BACA JUGA:Hamili Anak di Bawah Umur, Remaja Asal Kaur Masuk Bui
Lebih lanjut, kata Rohidin, kedepan jangan ada lagi ekspor lewat pintu lain, harus diupayakan melalui Pelabuhan Pulau Baai karena fasilitas kontainer tidak memadai bisa langsung diekspor ke negara tujuan.
"Manfaatnya sangat banyak, risiko keselamatan berkurang dan biaya lebih hemat sampai 25 persen mengiriman melalui laut," terangnya.
BACA JUGA:Puluhan Mahasiswa Papua di Bengkulu Gelar Aksi Damai, Tuntut Tindak Tegas Pelanggaran HAM
Gubernur Rohidin juga mengatakan, tiga minggu yang lalu Pelabuhan Pulau Baai telah mulai melakukan ekspor kopi. Namun masih diolah di dalam negeri, kedepan diupayakan agar bisa langsung ekspor ke luar negeri.
"Sekarang memungkinkan tidak kalau komoditas kopi, karet kayu dan lainnya di ekspor langsung ke luar negeri tanpa harus melalui pelabuhan lain dulu. Makanya perlu dilakukan pemahaman bersama termasuk bupati walikota untuk memastikan volume komoditas tersedia," tuturnya.
BACA JUGA:Pasutri di Mukomuko Kena Begal, Polisi Buru Pelaku