BENGKULU, BETVNEWS - Penggiat Hak Asasi Manusia (HAM) Provinsi Bengkulu Oky Alex S mendesak kepolisian mengusut tuntas dengan transparan dan akuntabilitas terhadap peristiwa penembakan 2 petani Kabupaten Bengkulu Utara yang berkonflik dengan PT Agricinal.
Dua petani yang menjadi korban penembakan yakni Limsat Susanto alias Muhar (35) warga Desa Talang Arah dan Bemo, warga Desa Pasar Seblat, Kecamatan Putri Hijau. Keduanya mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Setelah menjalani perawatan medis, korban kini telah pulih.
BACA JUGA:Bupati Sampaikan Usulan Perbaikan Jalan Rusak Milik Provinsi di Kabupaten Seluma
"Ini adalah insiden yang sangat disayangkan dan tidak seharusnya terjadi. Kami mendorong agar pihak kepolisian dan pihak terkait lainnya mengungkapkan kejadian ini dengan jujur dan terbuka kepada publik. Transparansi dan akuntabilitas adalah kunci untuk memulihkan kepercayaan masyarakat,” ujar Oky, Rabu 17 Juli 2024.
BACA JUGA:FISIP UNIB Jalin Kerjasama dengan 12 Instansi dan Mitra di Bengkulu
Selain itu, Oky juga menekankan pentingnya perhatian terhadap kondisi korban dan keluarganya. Dirinya menyatakan bahwa selain proses hukum, pemulihan fisik dan psikologis korban juga harus menjadi prioritas. Keluarga korban, yang turut merasakan dampak dari kejadian ini, perlu mendapatkan dukungan dan pendampingan.
"Insiden ini perlu juga mendapatkan perhatian yakni korban tidak hanya menghadapi trauma fisik, tetapi juga trauma psikologis. Oleh karena itu, perhatian terhadap kesejahteraan mereka sangat penting. Kami berharap semua pihak, termasuk pemerintah dan lembaga terkait, dapat memberikan dukungan," tambahnya.
BACA JUGA:Minimalisir Permasalahan Hukum, Kejari Kaur Teken MoU dengan Seluruh Camat
Untuk diketahui, konflik petani Bengkulu Utara dengan perusahaan perkebunan PT Agricinal berawal dari aksi saling klaim tanaman di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Sabai Sebelat Kecamatan Putri Hijau.
BACA JUGA:Asisten I Setda Bengkulu Lepas 250 Peserta Kemah Bakti Pramuka ke Pulau Enggano
Peristiwa penembakan berawal dari ketegangan kedua pihak di lokasi yang berujung penembakan 2 petani. Sebelum aksi penembakan, petani sempat mendapatkan intimidasi dari aparat yang berada di lokasi. (Ilham)