Partai Golkar dan PAN Koalisi Indonesia Maju Pecah di Bengkulu, Ini Kata Pengamat

Sabtu 20-07-2024,12:19 WIB
Reporter : Ilham Juliandi
Editor : Wizon Paidi

BENGKULU, BETVNEWS – Dinamika kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Bengkulu mulai memanas. Terlebih Parpol Koalisi Indonesia Maju yang semula mendukung pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres mengalami perpecahan. 

Partai Golkar yang sebelumnya merupakan bagian dari koalisi pendukung Prabowo-Gibran, kini di Pilgub Bengkulu mendukung pasangan Rohidin Mersyah dan Meriani. 

BACA JUGA:Korsleting Listrik, 1 Unit Rumah di Tanjung Agung Hangus Terbakar

Rohidin Mersyah yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Bengkulu, kini berpasangan dengan Meriani, seorang pengusaha perempuan yang sukses membangun jaringan bisnis gas dan minyak.

Sementara itu, Partai Amanat Nasional (PAN) juga lebih duluan memutuskan untuk mengusung Helmi Hasan, berpasangan dengan Mian, seorang politisi dan Bupati Bengkulu Utara.

BACA JUGA:Tahun Ini, RSMY Bengkulu Siap Lakukan Operasi Bedah Jantung Terbuka

Menurut Akademisi Universitas Dehasen Bengkulu, Dr. Masterjon, perpecahan ini mencerminkan dinamika politik yang kompleks di Bengkulu. 

"Perpecahan di dalam Koalisi Indonesia Maju presiden terpilih Prabowo-Gibran menunjukkan adanya ketidaksepakatan strategis dan kepentingan yang berbeda di antara para anggota koalisi," ujarnya.

BACA JUGA:Sinergi Tugas dan Fungsi Kerja, Kajati Bengkulu Sambangi BPK RI

Masterjon mengatakan, perpecahan antara Golkar dan PAN di Bengkulu dimana masing-masing Partai Politik melihat potensi masing-masing calon Gubernur. 

"Golkar melihat potensi besar dalam figur Rohidin Mersyah yang memiliki rekam jejak sebagai Gubernur, sedangkan PAN lebih memilih Helmi Hasan yang merupakan mantan walikota 2 periode," terangnya.

BACA JUGA:Bupati Mian Tinjau Progres Pembangunan Pasar Purwodadi

Masterjon menambahkan bahwa perpecahan ini bisa berdampak signifikan pada hasil Pilkada nanti. Ditambah lagi jika lolos calon independen atau perseorangan yakni Dempo Xler-Ahmad Kanedi. 

"Pemilih di Bengkulu sekarang memiliki lebih banyak pilihan, dan hal ini dapat mengubah peta politik daerah secara drastis. Kandidat yang mampu menarik simpati dan dukungan dari berbagai kalangan masyarakat akan memiliki peluang besar untuk menang," jelas Masterjon. (Ilham)

Kategori :